Sebagai guru Bahasa Inggris, aku mengajar murid segala usia dari anak pra-sekolah hingga orang dewasa. Salah satu program yang kuajarkan adalah kelas persiapan untuk Internationally Standardized English Testing seperti TOEFL, IELTS, SAT, PTE (dengan hasil yang membanggakan dari para murid). Namun kepentingan terbesarku dalam mengajar bukanlah tentang seberapa baik nilai mereka melainkan seberapa baik mereka dalam Berkomunikasi.
Dalam hal ini aku membagi dasar komunikasi dalam 4 aspek penting:
1. Mendengarkan
2. Berempati
3. Tidak berasumsi
4. Mampu mengekspresikan diri)
Sebagai seorang yang mengalami perjuangan berat dalam berkomunikasi(dan aku masih terus bergumul), aku melihat banyak hal yang sama terjadi pada murid-muridku dengan perbedaan kebutuhan. Tidaklah selalu mereka yang mempunyai nilai baik menjadi orang yang mampu berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu, marilah kita lihat suatu budaya yang semakin terkikis di segi kehidupan kita, baik dalam bertetangga, maupun dalam lingkup yang lebih besar.
Pernahkah kamu merasa sedikit canggung atau takut ketika harus berbicara dengan orang yang tidak kamu kenal? Mungkin kamu tidak sendirian. Namun, berbicara dengan orang asing sebenarnya bisa sangat bermanfaat, bahkan jika hanya dalam bentuk percakapan kecil.
Ketika kita berbicara dengan orang yang tidak kita kenal, kita terbuka pada ide-ide dan pandangan baru yang mungkin tidak kita dapatkan dari lingkungan sekitar kita. Ini bisa membantu kita memperluas wawasan kita tentang dunia dan meningkatkan pemahaman kita tentang perbedaan.
Berbicara dengan orang asing juga bisa membantu kita meningkatkan keterampilan sosial dan memperluas jaringan sosial kita. Ini terutama penting bagi remaja yang mencoba menemukan tempat mereka di dunia dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Yang tidak kalah penting adalah pengendalian diri dalam relasi kita dengan sesama. Sebagai orang dewasa, aku masih tidak bisa meninggalkan hobbyku bermain basket dan karena waktuku yang terbatas, seringkali aku hanya bisa bermain dengan anak-anak maupun remaja. Penggunaan bahasa yang mereka gunakan kepada sesama, baik yang lebih muda maupun lebih tua dari mereka, seringkali tidaklah sesuai dan mencerminkan minimnya interaksi mereka kepada orang asing.