Masih ingat artikel tentang Cath Lab atau Angiografi atau biasa disebut kateterisasi jantung, di RSUD Kota Baubau. Yang tanggal 2 Agustus lalu melakukan tata laksana perdana pemasangan ring jantung kepada 7 pasien yang beruntung menjajal alat tersebut?.
Baca juga :Â Jajal Cath Lab Perdana Di RSUD Kota Baubau, Ini Testimoni Pasien dan Keluarganya
Nah, salah seorang yang berjasa pada pengadaan alat canggih dan satu-satunya tersebut, adalah dr. H Sadly Salman, Sp.OG. Beliau merupakan mantan direktur RSUD Kota Baubau periode tahun 2022-2025.
Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan mengobrol dengan beliau di salah satu tempat praktiknya, Klinik Al Nizam yang berada di jalan KH Agus Salim nomor 11, Kota Baubau.
Siang itu, suasana di ruang tunggu praktik dokter sedikit lengang, hanya ada beberapa pasien yang sedang menunggu giliran diperiksa. Setelah menunggu beberapa waktu, kamipun dipersilakan masuk menemui dokter di ruang praktiknya. Dokter Maman, demikian nama sapaannya begitu ramah menyambut kami, lalu mempersilahkan duduk di kursi depan meja kerjanya.
Cerita Masa Kecil dan Pendidikan dr. Sadly Salman, Sp.OG
dr. Sadly Salman lahir di Baubau, tanggal 6 Mei 1977. Beliau menghabiskan masa kecil dan bersekolah di kota tercinta Baubau. Mulai dari TK Chandra Kirana, lalu di SD Negeri 3 Baubau dan lulus tahun 1989. Kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1 Baubau dan lulus pada tahun 1992, serta lanjut ke SMA Negeri 1 Baubau dan lulus di tahun 1995.
Setelah lulus SMA, dr. Sadly Salman kemudian melanjutkan S1 di Fakultas Kedokteran Umum di Universitas Diponegoro Semarang dan lulus tahun 2001.
Setelah lulus kedokteran, beliau bekerja sebagai dokter PTT (Pegawai Tidak Tetap) di pulau Siompu, Kabupaten Buton hingga tahun 2003. Setelahnya beliau memulai karirnya di RSUD Baubau setelah lulus sebagai PNS di tahun tersebut.
Di tahun 2007, dr. Sadly Salman akhirnya meneruskan pendidikannya sebagai dokter spesialis kandungan di Universitas Padjajaran, Bandung dan lulus di tahun 2012. Dan sejak tahun 2012 hingga kini beliau menjadi staf medis fungsional di RSUD Kota Baubau.
Bukannya tanpa alasan, beliau memilih profesi tersebut karena dulunya di Baubau hanya ada 1 orang dokter spesialis kandungan, sementara RSUD Kota Baubau merupakan pusat rujukan di pulau Buton. Sehingga wali kota meminta agar para dokter di rumah sakit untuk test jadi spesialis, dan dokter Maman meminta izin untuk bisa test spesialis kandungan dan lulus.