Dari seorang ibu-lah saya belajar untuk selalu open minded.
4). Tegas
Ibu bukanlah tipikal orang yang mencla-mencle. Kalau ibu sudah bilang tidak, maka tidak bisa ditawar. Ketika menurutnya adik saya yang masih SD belum boleh memegang smartphone, maka ibu tidak akan membelikan. Ibu selalu membuat peraturan yang tegas dan jelas untuk anaknya.
5). Suportif dan Perhatian
Dalam setiap keputusan dan tindakan yang saya pilih, ibu selalu ada untuk memberi dukungan. Beliau adalah ibu yang sangat suportif dan apresiatif. Seorang ibu yang pandai melihat potensi dan bakat masing-masing anaknya.
Beliau tidak pernah mengekang, beliau selalu menawarkan kebebasan untuk anak-anaknya dalam memilih apapun sesuai kemauan anaknya. Asalkan pilihan itu yang terbaik dan siap menerima konsekwensinya.
Suatu hari ibu pernah berucap, "Mama memang tidak bisa memberikan apa-apa nak, tapi mama akan selalu mendukung apa pun yang menjadi cita-cita mu, mama akan selalu mendo'akan yang terbaik untukmu. Sebagai anak laki-laki satu-satunya, kamu harus bisa banggain mama. Mama yakin suatu saat kamu pasti sukses."
Hanya mendengar ucapannya saja, rasanya saya sudah sukses. Ibu mampu menciptakan kesuksesan yang instan dalam dada ini. Do'a dan dukungannya akan selalu menjadi kekuatan yang tak terbatas.
Sejarah juga sudah membuktikan bahwa dibalik suksesnya orang-orang besar, selalu ada seorang ibu yang tulus mendo'akan, mendukung mimpi dan cita-cita anaknya.
Sulit rasanya untuk mengungkapkan seberapa besar rasa cinta ini kepada ibu. Ibu adalah wujud nyata dari cinta dan kepedulian. Karena ibu adalah cinta yang ketika ditulis, kasih sayangnya tidak akan pernah habis.Â