Mohon tunggu...
Reyhan Adam
Reyhan Adam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi UNJ 2018

Mahasiswa Sosiologi UNJ 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Festival Daring di Masa Pandemi

3 Juli 2021   22:49 Diperbarui: 3 Juli 2021   23:02 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awal tahun 2020 lalu, dunia dikejutkan oleh sebuah virus yang terindikasi berasal dari kota Wuhan. Sebuah virus bernama Corona telah mewabah keseluruh penjuru dunia. Virus yang biasa disebut sebagai Covid-19 ini telah menjangkit dan menginfeksi banyak manusia di seluruh duniasejak awal kemunculannya hingga kini. WHO telah menetapkan wabah Covid-19 ini sebagai pandemi yang sedang terjadi.

Dalam merespon virus ini, WHO menganjurkan berbagai macam protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain itu, WHO dan juga pemerintah-pemerintah di berbagai negara pun menyerukan seluruh masyarakat dunia untuk tetap di rumah saja selama masa pandemi. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir kontak sosial dan juga membatasi kegiatan masyarakat agar tidak menjadi kluster penyebaran Covid-19.

Pembatasan tersebut juga berlaku di Indonesia. Masyarakat terpaksa harus berdiam diri di rumah dan juga melaksanakan berbagai macam kegiatan di rumah. Mulai dari sekolah, bekerja, hingga kegiatan yang bersifat hiburan atau olahraga pun dianjurkan untuk dilakukan di rumah. Situasi yang pada akhirnya dikenal dengan sebutan new normal tersebut membuat masyarakat harus beradaptasi karena kondisi seperti ini belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Salah satu sektor yang sangat terdampak oleh situasi pandemi seperti ini adalah sektor industri hiburan. Seperti yang kita ketahui bahwa sektor industri hiburan merupakan sektor yang sangat penting bagi banyak masyarakat. Tidak hanya semata-mata sebagai hiburan bagi masyarakat, sektor ini juga merupakan sumber mata pencaharian orang banyak. Industri hiburan dapat dikatan sudah menjadi sebuah budaya khususnya bagi masyarakat Indonesia.

Banyak sekali produk dari industri hiburan seperti konser musik, pentas seni, hingga festival budaya yang sangat digemari oleh masyarakat di Indonesia. Jika kita mendengar kegiatan-kegiatan tersebut, pikiran kita pastinya akan terbawa kepada sebuah acara yang menghibur, meriah, dan juga dihadiri oleh banyak masyarakat yang ingin menikmatinya dalam satu tempat. Tetapi dimasa pandemi seperti ini rasanya tidak mungkin kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Dalam buku John Storey, "Cultural Theory and Popular Culture", Williams (1983) mendefinisikan budaya populer dalam empat makna : 'disukai oleh banyak orang' ; 'jenis kerja rendahan' ; 'karya yang dibuat untuk menyenangkan orang-orang' ; 'budaya yang sebenarnya dibuat oleh masyarakat untuk dirinya sendiri'.

Jika mengacu pada definisi Williams tentang budaya populer, kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh industri hiburan di Indonesia dapat dikatakan sudah menjadi sebuah budaya populer bagi seluruh kalangan masyarakat. Salah satunya adalah festival budaya yang seringkali diadakan di banyak daerah. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan festival budaya tersebut merupakan kegiata budaya yang disambut baik dan dinantikan oleh banyak orang. Selain sebagai hiburan, festival budaya dianggap penting untuk melestarikan budaya yang telah ada maupun guna memperkenalkan budaya-budaya baru yang dapat diterima oleh masyarakat. Festival budaya sendiri juga merupakan sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan juga diperuntukkan sebagai hiburan untunk menyenangkan hati masyarakat lainnya.

Saat masa pandemi seperti ini, masyarakat tentunya rindu dan haus akan hiburan. Namun, kegiatan-kegiatan hiburan seperti festival budaya tentunya sulit sekali diwujudkan karena kondisi yang sangat tidak memungkinkan. Seiring berjalannya pandemi, banyak pegiat-pegiat industri hiburan tanah air terus memutar otak dan berusaha agar kegiatan hiburan untuk masyarakat dapat dilaksanakan. Tak hanya itu, mereka mengupayakan hal tersebut karena banyak sekali orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada sektor industri hiburan.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan pada sektor industri hiburan tanah air. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan konser musik ataupun festival secara daring. Dari berbagai macam acara yang diselenggarakan, salah satunya adalah We The Fest.

We The Fest merupakan sebuah festival musim panas tahunan yang menampilkan musik, seni, fashion, dan makanan yang diselenggarakan oleh Ismaya Live dan bertempat di Jakarta. Sejak awal diselenggarakannya pada tahun 2014, We The Fest telah sukses menyelenggarakan sebuah festival megah yang sangat dinikmati dan dinantikan oleh banyak orang setiap tahunnya. 

We The Fest telah menjadi salah satu festival musik terbesar di Asia Tenggara. We The Fest selalu berhasil menyuguhkan hiburan yang sangat memikat hati para penontonnya. Salah satu konten acara yang paling ditunggu oleh orang banyak dalam We The Fest adalah konser musiknya yang selalu berlangsung megah dan meriah. Tak jarang pihak penyelenggara sukses mendatangkan berbagai nama-nama besar dalam panggung hiburan musi dari dalam maupun luar negeri. Potret, NAIF, Scaller, Barasuara, Sheila on 7, Raisa, The Trees and the Wild, Ramengvrl, Elephant Kind, dan Stars & Rabbit merupakan nama-nama besar dari industri music dalam negeri yang pernah memeriahkan festival ini. Sedangkan The Kooks, Dua Lipa, James Bay, SZA, Miguel, Ellie Goulding, Big Sean, The 1975, G-Eazy, Mark Ronson, Phoenix, Macklemore & Ryan Lewis, CL, The Temper Trap, Purity Ring, Flight Facilities, dan Jessie Ware adalah sederet musisi-musisi mancanegara yang telah berhasil mereka datangkan sepanjang festival ini berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun