Mohon tunggu...
Reydo Pangestu
Reydo Pangestu Mohon Tunggu... Jurnalis - tulis aja sendiri

saya seorang mahasiswa hukum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meningkatkan Mutu Persaingan Kualitas Pemuda di Kota Medan melalui SWOT Quadrant Analysis

20 September 2020   17:35 Diperbarui: 20 September 2020   17:37 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

           Karakter merupakan suatu landasan fundamental yang harus dimiliki seseorang di dalam  dunia pekerjaan. Pembangunan ekonomi yang sedang dilakukan oleh pemerintahan Indonesia cenderung  lambat jika dibandingkan dengan negara berkembang  lainnya.Terjadinya peningkatan tenaga kerja asing/ekspor menyebabkan daya persaingan masyarakat Indonesia melemah. Pangsa pasar perdagangan ataupun sektor industri masih dikuasai non-Indonesian baik itu industri tekstil, jasa dan sebagainnya. Indonesia memiliki jumlah penduduk hampir sekitar 260 juta membuat Indonesia menjadi negara terbesar keempat. Indonesia juga memiliki kuantitas penduduk muda sekitar dibawah 30 tahun berjumlah lebih dari 80 juta

           Generasi milenial yang lahir pada 1980-2000 yang saat ini berusia 18-38 tahun. Salah satu penyumbang pengangguran disebutkan juga berasal dari kalangan sarjana. Berdasarkan Berita Resmi Statistik No.92/11/Th.XXI, 5 November 2018 Agustus 2018 sebanyak 123,01 juta penduduk bekerja dan 7 juga penduduk menganggur.Tingkat Pengagguran Terbuka Agustus 2018 mayoritas disumbang oleh tamatan SMA/SMK yaitu 19,19 %, Diploma (D1,D2,D3) 6,02 % dan kalngan sarjana 5,89%.

        Pada Februari 2018, BPS (Badan Pusat Statistik) merilis pengangguran di Indonesia mencapai 5, 13%. BPS juga menyimpulkan bahwasanya jumlah pengagguran di kota justru lebih besar daripada di desa. Hal ini disebabkan jumlah penduduk kota lebih banyak ketimbang masyakarat berada di di desa. Adapun beberapa indikasi lainnya yakni ketidakseimbangan lowongan pekerjaan dengan tenaga kerja. Tingginya angka pengagguran itu sekaligus mencerminkan adanya ketidaksesuaian (mismatch) antara permintaan dan kebutuhan pasar kerja. Adapun usaha yang dilakukan pemerintah dengan meningkatkan keterampilan SMK, sesuai intruksi presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang revitalisasi SMK.

           Besarnya jumlah sarjana menganggur tentunya menjadi  fenomena yang sangat memprihatinkan. Seorang sarjana haruslah lebih mudah mendapatkan pekerjaan, karna semua bidang pekerjaan mensyaratkan gelar sarjana.

           Persaingan merupakan kondisi real yang dihadapi setiap orang dimasa sekarang. Kompetisi dan persaingan bisa dihadapi secara positif atau negatif. Hampir tiada hal di dunia tanpa adanya perjuangan dalam  berkompetisi. Ketatnya persaingan hidup sehingga para pemuda dituntut harus lebih kreatif. Akan tetapi jikalau persaingan tidak bisa dimenangkan maka pemuda akan kalah dalam persaingan.

            Sehingga, Pada akhirnya para pemuda lebih memilih bekerja di sektor non formal seperti wiraswasta maupun TKI( Tenaga Kerja Indonesia). Selain itu maraknya teknologi yang membuka peluang pekerjaan sebagai mitra menjadi primadona baik sebagai pekerjaan pokok,sambilan atau selingan sambil menunggu panggilan kerja. Salah satu profesi non formal yang menjadi favorit di ruang lingkup masyarakat yaitu supir ojek atau taksi online.

             Dengan ketatnya persaingan hidup di berbagai bidang, Sehingga,  Membuat sebagian orang sukses dan sebagian yang lain tidak sukses. Namun, Bukan kesuksesan atau ketidaksusesan yang menjadi tujuan , Melainkan, Bagaimana menyikapi keadaan terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Hidup yang kompetitif justru akan melahirkan proses kreatif sehingga orang memilih jalur yang berbeda atau anti mainstream. Disinilah terdapat istilah Out of the box ataupun yang disebut berpikir diluar dari kebiasaan.

            Lantas, Bagaimana solusinya terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para kaum milenial ini?  Perkenalkan, SWOT Analysis  yang dimana dianggap mampu menyelesaikan permasalahan persaingan diruang lingkup nasional maupun global. Teori SWOT Analysis merupakan sebuah teori yang digunakan untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan perseorangan maupun kelompok. SWOT adalah singkatakan dari , S adalah Strength/Kekuatan, W adalah Weakness/kelemahan, O adalah Opportunities/Kesempatan dan T adalah Threat/Ancaman. SWOT ini bisa digunakan untuk menemukan suatu kondisi dimana akan dibuat suatu rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contohnya dalam dunia kerja ataupun bisnis.

            Asal-usul,  Teknik analisis SWOT pertama kali diperkenalkan oleh ALBERT Humphrey, seorang akademisis di universitas stanford  sekitar 1960-an. Beliau menggunakan data yang telah didapatkan dari berbagai jenis perusahaan terkemuka di dunia. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan mengapa perencanaan perusahaan tersebut bisa gagal. Analisis SWOT bisa diterapkan secara individual dalam meningkatkan mutu kualitas di masyarakat.

            Pertama, Strength( Kekuatan) adalah atribut positif yang dimiliki seseorang pada dirinya. Atribut positif yang dimaksud ialah yang membentuk kelebihan seseorang tersebut dibandingkan yang lain. Maka, Dalam dunia pekerjaan dibutuhkan tenaga kerja yang professional/expert. Karena, Perusahaan hanya membutuhkan seseorang yang ahli menguasai satu bidang tertentu sehingga meningkatkan mutu kualitas perusahaan tersebut.Banyak kaum milenial sekarang tidak mampu meng-upgrade kualitas pada dirinya karena telalu sibuk dengan kelemahanya. Sehingga, Mereka tidak mesyukuri apa yang menjadi nilai lebih pada diri mereka ketimbang kaum milenial yang lain. Ini menyebabkan, Timbulnya rasa iri dan dengki sesama kaum muda serta menimbulkan persaingan tidak sehat. Saat kaum muda sudah mengetahui kelebihanya dia akan lebih dapat menguasai bidang tertentu sehingga dia dapat digunakan dalam dunia pekerjaan sebagai seorang ahli.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun