Kelas Membatik sebagai Bentuk Pengenalan Cinta Budaya pada Anak Kelompok B di RA Miftahul Huda

Program Asistensi Mengajar PAUD UM Periode 2023 membuka Kelas Membatik sebagai Bentuk Pengenalan Cinta Budaya pada Anak Kelompok B di RA Miftahul Huda, Kec. Karangploso

Batik merupakan salah satu bentuk keragaman budaya yang harus dilestarikan. Batik sendiri memiliki banyak motif yang dibuat, salah satunya teknik celup ikat. Berbeda dari teknik jumputan, teknik celup ikat dimaknai sebagai proses pemberi warna. Teknik celup ikat sendiri merupakan proses pewarnaan kain dengan cara mencelupkan kain ke dalam zat pewarna. Sebelum dicelupkan, kain dilipat rapat kemudian diikat menggunakan karet atau tali. 

Batik biasanya digunakan sebagai motif pada kain dengan ukuran lebar yang kebanyakan digunakan oleh para lansia. Namun, seiring berkembangnya zaman peminat batik semakin meluas baik dari kalangan remaja, orang tua bahkan anak-anak. Motif yang dulunya hanya menghiasi kain lebar, sekarang bisa kita temui di berbagai macam media seperti baju, kaos, kemeja, taplak meja dan juga tas.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, proses pembuatan batik dengan teknik celup ikat dirasa mudah untuk dipahami, alat dan bahan yang dibutuhkan juga mudah didapat dan pastinya aman untuk anak, sehingga tercetuslah kegiatan membatik untuk anak usia dini melalui media tas kain. Salah satu program yang diusung oleh tim Asistensi Mengajar di RA Miftahul Huda adalah membuka kelas membatik yang ditujukan untuk anak-anak kelompok B. 

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut yang dimulai dari kelompok B3 pada tanggal 20 November 2023, dilanjutkan kelompok B2 pada tanggal 21 November 2023 dan diakhiri oleh kelompok B1 pada tanggal 22 November 2023. Kegiatan ini dilakukan di dalam kelas B3 dimana mengikuti jam pembelajaran, sehingga anak-anak mulai membatik setelah jam istirahat selesai.

Selain untuk memenuhi program asistensi mengajar di bidang akademik, kegiatan ini dapat mengenalkan batik sebagai salah satu budaya Indonesia dari zaman dahulu dimana sebagai media untuk  menyebarkan agama islam di Pulau Jawa. Selain itu, kelas membatik merupakan bentuk implementasi melestarikan budaya lokal kepada generasi penerus, khususnya anak usia dini. Disamping itu, kelas membatik mampu mendorong kreatifitas maupun minat bakat anak sehingga tercapainya kurikulum yang digunakan RA Miftahul Huda yaitu Kurikulum Merdeka berbasis penguatan profil pelajar pancasila.

Keberadaan teknologi dalam setiap kegiatan memiliki peran yang cukup penting dalam proses penyampaian informasi yang akan dilakukan. Dengan itu, kelas membatik ini juga menggandeng teknologi agar anak semakin terbiasa dengan keberadaan teknologi khususnya di dalam kelas. Tim AM berupaya mengenalkan keragaman budaya dengan suasana yang lebih kreatif dengan bantuan teknologi.

      

Kegiatan yang mengusung tema "Cinta Batik Cinta Budaya" ini didukung penuh oleh pihak sekolah khususnya kepala sekolah, guru pamong maupun guru wali kelas kelompok B. Ibu Luluk, selaku guru pamong Tim AM RA Miftahul Huda berharap dengan adanya kegiatan ini mampu memberikan ruang yang seluas mungkin untuk anak bisa berkreasi dan berimajinasi melalui pembuatan batik celup ikat.

Daftar Pustaka 

Febriawan, M. D., Vidianti, R., Rizal, M. S., & Miradji, M. A. (2019). Pelatihan Pembuatan Batik Jumput. Jurnal Penamas Adi Buana, 2(2), 21--24.