Mohon tunggu...
Nursuhadi  Bodong Widyasuhadi
Nursuhadi Bodong Widyasuhadi Mohon Tunggu... lainnya -

...Kalah Pilurdes Desa Sriharjo yang ke-3 tahun 2013....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Phone Sex: Kenikmatan Atau Penyimpangan?

12 Oktober 2010   22:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:28 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ternyata ada yang membuat perasaan lebih nyaman dengan hal-hal baru yang kita laksanakan dan membuat sensasi yang hmmmm.... sensasinya begitu hebat, ya, phone sex.

Ketika akan mencoba untuk pertama kalinya, memang ada perasaan yang canggung dan kaku. Dengan penghayatan dan perasaan yang tinggi akhirnya dapat dinikmati pula. Namun proses ini dapat dikategorikan penyimpangan perilaku atau bukan belum jelas ketentuanya. Ada sih yang mengatakan itu penyimpangan perilaku, ada pula yang mengatakan sah-sah saja.

Yang jelas cara ini dapat dimanfaatkan untuk menimbulkan gairah yang sedikit memudar dan tidak greng lagi, hasilnya tak kalah hebatnya dengan obat-obatan yang ditawarkan dan dipromosikan dapat meningkatkan vitalitas atau kejantanan, Sebuah simbol keperkasaan lelaki. Sebenarnya bukan obat, tetapi pemunculan hasrat untuk melakukanya, entah karena faktor usia atau keadaan yang sudah menyurut.

Cara ini memang belum umum, tapi biasanya dilakukan oleh pasangan yang jauh, dan hanya dapat dilakukan dengan komunikasi jarak jauh, misalnya telepon. Dengan hanya mendngar suara maka imajinasi sudah jauh lebih sempurna, karena tergantung dengan apa yang kita inginkan. Dan tak sedikit mengalami ejakulasi dan klimaks, hanya dengan desahan dan sentuhan-sentuhan yang erotis yang kita bayangkan masing-masing, dan tidak menyinggung perasaan pasangan kita.

Dengan cara pemunculan rangsangan ini sebaiknya dilanjutkan dengan hubungan yang wajar, karena tujuan yang utama hanyalah untuk menimbulkan atau memunculkan perangsangan saja, bukan untuk dilanjutkan. Tetapi seandainya bisa menikmati dan mnghayati hubungan tersebut, mengapa tak diteruskan. tetapi sebaiknya dilakukan dengan hubungan yang wajar saja, jangan kebablasan.

Kalau hubungan harmonis sebaiknya jangan pergunakan cara ini, tetapi seandainya punya masalah cara ini bisa dicoba untuk memunculkan gairah yang pudar. selamat mencoba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun