Senin (10/01) Mahasiswa jurusan hubungan internasional yang tergabung kedalam kelompok 37 gelombang PMM ke 17 berhasil menyelesaikan program pengabdian yang dilakukan selama 1 bulan terhitung dari 13 Desember 2020. Kelompok 37 mengangkat tema pengabdian yang memiliki fokus pada pemberdayaan anak smp Panti Asuhan Ar Ridlwan dalam bidang entrepreneurship.Â
Tema ini diangkat oleh kelompok 37 karena mengamati perubahan yang drastis terhadap lingkungan kerja saat pandemi covid-19 hadir ditengah-tengah masyarakat, pekerjaan tradisional yang membutuhkan interaksi saat pandemi sangat terhalang dan masyarakat beralih pada penjualan e-commerce, dan melihat intensenya persaingan lapangan kerja dimana kaum-kaum muda Indonesia sulit mendapatkan pekerjaan yang layak.Â
Adanya concern inilah yang membuat kelompok 37 memfokuskan untuk membuat program yang membantu anak-anak dive deep kedalam ilmu entrepreneur dasar untuk mempersiapkan anak-anak Panti Asuhan Ar Ridlwan ke lingkungan kerja yang sebenarnya.
Kegiatan PMM ini memiliki tema program yang berjudul Pelatihan Siswa SMP Mengenai Spirit Entrepreneur Melalui Penjualan Makanan Negara-Negara ASEAN. Selama kegiatan berjalan anak-anak panti mengikutinya dengan antusias, melihat sejumlah inti kegiatan yang dimulai dari Pengenalan Budaya ASEAN, Edukasi Entrepreneur, Kick start your small business!, dan ASEAN DAY berjalan dengan lancar dan disambut anak-anak panti dengan sangat meriah. Terlebih pada program ASEAN DAY dimana puncak kegiatan berlangsung. Anak-anak panti sangat antusias bermain game dan melakukan praktek pembuatan makanan ASEAN DAY.
Penutupan program diwakili dengan koordinator kelompok 37 yang menyerahkan tanda kenang-kenangan dan ucapan rasa terimakasih kepada Ibu pengurus Panti Asuhan Ar Ridlwan, dilanjutkan dengan foto bersama anak-anak panti. Kelompok 37 memiliki harapan besar terhadap anak-anak Panti Asuhan Ar Ridlwan untuk menjadi generasi yang kaya potensi baik itu di bidang akademik maupun nantinya tumbuh menjadi personal yang kaya akan inovasi dan mampu membangun bumi pertiwi.