3. Sugengan Ageng
Sugengan Ageng dilaksanakan di Pesanggrahan Ambarketawang dipimpin oleh Ki Juru Permana. Pesanggrahan sebelumnya telah dihiasi tarub (janur) yang diberi hiasan kain berwarna hijau dan kuning di sekelilingnya. Sesaji Sugengan Ageng yang dibawa dari patran telah diatur dengan rapi di tempat masing-masing, berwujud berupa jodhang, jali kembang mayang, kelapa gadhing (cengkir), air amerta, bokor tempat sibar-sibar, pusaka-pusaka, dan payung agung. Prosesi dengan  pembakaran kemenyan, lalu dilanjutkan oleh Ki Juru Permana membuka upacara tadi dengan mengikrarkan adanya Sugengan Ageng tersebut. Selanjutnya pembacaan doa dalam bahasa Arab. Setelah selesai berdoa dilepaskan sepasang burung merpati putih oleh Ki Juru Permana disertai riuh tepuk tangan para hadirin yang menonton. Acara dilanjutkan dengan pembagian sesaji Sugengan Ageng yang berada dalam joli (tandu yang diusung) kepada semua yang hadir, terutama makanan tawonan kegemaran Pangeran Mangkubumi.
Nah Sobat Kompasiana, demikian sekelumit kisah di balik tradisi Kirab Saparan Bekakak. Kalau berkunjung ke Yogyakarta di Bulan Sapar jangan lupa mengagendakan untuk menonton festival adat tahunan ini sebagai upaya ikut melestarikan budaya asli  Indonesia. (enok)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI