Mohon tunggu...
Restu Narulita
Restu Narulita Mohon Tunggu...

i'm not perfect . but i'm limited edition :p

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Burung Kertas

10 Januari 2012   08:10 Diperbarui: 13 Juni 2016   03:29 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

dr awal aku dan anka menjalin kisah,
aku telah melipat 1000 burung kertas untuknya,
menggantungkannya ditiap ruang kamarnya.
aku berkata:"1000 burung kertas ini menandakan 1000 ketulusan hatiku"
sejak itu aku dan anka setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta kami berdua...
Tetapi pada suatu hari,anka mulai menjauhi aku.
dan dia memutuskan untuk menikah dengan orang lain dan pergi ke new zealand...
Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu...
sebelum anka memutuskan aku,dia sempat berkata:
"kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa.
Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya.
Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik.
Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan
bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!!"
aku terjatuh,dan tak mampu berkata.
setelah anka pergi,,aku memutuskan untuk menikmati kesendirian dan bekerja keras
aku pernah menjual koran...
menjadi kuli angkut di pasar,,hingga menjadi kondektur bus.
tapi setiap pekerjaan aku kerjakan dengan sangat baik dan tekun.
tanpa sadar...Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasku
akhirnya aku mempunyai sebuah perusahaan.
aku sudah kaya, tetapi hatiku masih miskin,aku kesepian,aku mengingat anka...
aku masih tidak dapat melupakan bagaimana cara dia meninggalkan aku hanya karena aku miskin...
hingga Pada suatu hari... waktu hujan,
aku dr dalam mobilku melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan didepan.
aku mengenali mereka, mereka adalah orang-tua anka....
aku ingin mereka lihat kalau sekarang aku tidak hanya mempunyai mobil pribadi,
tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri,
aku ingin mereka tahu sekarang kalo aku bukan seorang yang miskin lagi,
aku sekarang adalah seorang Bos.
sengaja aku mengendarai mobilku sangat pelan sambil mengikuti sepasang
orang-tua tersebut.
Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai
payung,tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.Sewaktu mereka sampai tempat tujuan,
aku tercengang oleh apa yang ada di depan mataku, itu adalah tempat
pemakaman.aku melihat foto di atas batu nisan,foto wanita yg aku benci dan aku cintai tersenyum sangat manis.ya,itu makam anka.
Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang selama ini aku buat untuknya,,ya,,hanya untuknya...
Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup,
akhirnya org tua itu mengetahui keberadaanku dan mengatakan kepadaku bahwa anka tidak pergi ke new zealand..tp anka terserang kanker,,anka pergi ke surga.anka ingin aku menjadi orang,mempunyai keluarga yang harmonis,maka dengan terpaksa berbuat demikian padaku dulu
anka sangat mengerti aku,,dan dia percaya kalo aku bakal berhasil.
anka mengatakan kalo satu hari aku datang ke makamnya dan berharap aku membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi..aku langsung berlutut,,berlutut didepan makamnya.hujan saat itu terasa tidak akan pernah berhenti membasahi sekujur tubuhku
aku kaku mengingat senyumnya,,betapa senyum manis itu begitu banyak menahan kesakitan.
hatiku mulai dipenuhi isak tak terbendung,,tp untuk anka,,aku harus tetap hidup,,agar mimpinya terhadapku bisa terwujud,,dan senyum itu yang menguatkanku hingga hari ini...
malam ini,,3.24 dini hari,,aku larut dalam saat saat bahagiaku dengan anka,6 tahun sudah anka meninggalkan aku dan rasa cintaku.sebelum lelap dalam mimpi,,aku sempat menulis lirik untuknya,agar dia membacakannya untukku didalam mimpi...

"Hatiku tidak pernah menyesal,
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
beterbangan di dalam angin
menginginkan bintang yang lebat bertebaran di langit...
melewati sungai perak,
apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Masa lalu seperti asap...
hilang dan tak kan kembali.
menambah kerinduan di hatiku...
Bagaimanapun dicari,
aku tidak akan menemukan mu lagi..
teruslah hidup dalam mimpi dan anganku...
karena hanya dengan itu aku bertahan...
satu cinta__Vianka yesaya putri__

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun