Mohon tunggu...
Restu Mahendri
Restu Mahendri Mohon Tunggu... Pengajar

Hobi saya menyanyi dan mendengarkan musik karena hal ini sangat menyenangkan dam bisa melepaskan penat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filofosi Keseimbangan THK dalam Kehidupan dan Pendidikan

28 September 2025   22:19 Diperbarui: 28 September 2025   22:19 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filosofi Keseimbangan BaliTHK DALAM KEHIDUPAN DAN PENDIDIKAN

Memperkokoh nilai-nilai budaya bangsa dan identitas nasional.

Membentuk karakter peserta didik yang beriman, sosial, dan peduli lingkungan.

Mempersiapkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki moral dan mental yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman.

Pembahasan / Isi Utama

Filosofi Keseimbangan BaliTHK DALAM KEHIDUPAN DAN PENDIDIKAN
Filosofi Keseimbangan BaliTHK DALAM KEHIDUPAN DAN PENDIDIKAN
  • A. Penerapan THK dalam perencanaan tata ruang dan arsitektur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Lingkungan     memiliki     keterkaitan     satu dengan yang lainnya. Namun, dalam perkembangannya  antara  kegiatan  ekonomi  dan lingkungan terjadi ketidakseimbangan. Pembangunan    ekonomi    cenderung    mengarah kepada  eksploitasi  terhadap  sumber  daya  alam. Lingkungan   yang  semakin  rusak  sedikit   demi sedikit     mulai     dirasakan     dampaknya     oleh masyarakat  dunia.  Berbagai  forum  internasional diadakan   untuk   membahas   masalah   tersebut(Anden, 2022). Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), Ekonomi Hijau dapat didefinisikan secara sederhana sebagai model perekonomian yang rendah karbon (minim polusi dan emisi), efisien dalam penggunaan sumber daya alam, dan menjunjung tinggi keadilan sosial (Asrudi & Puspa, 2021). Konsep ini menekankan perlunya semua pihak terkait untuk mematuhi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Indonesia sendiri diakui sebagai salah satu negara yang mempunyai potensi besar untuk mengembangkan pembangunan yang berfokus pada kelestarian lingkungan (Wiratma & Nurgiyanti, 2019). Pembangunan merupakansebuah   proses evolusi   peningkatan   kapasitas   manusia   dalam memulai  struktur  baru  untuk  mengatasi  masalah, beradaptasi terhadap perubahan yang berkelanjutan,   dan   berjuang   untuk   mencapai tujuan    baru(Mensah,    2019).Pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan    dilaksanakan    untuk    memenuhi kebutuhan  generasi  saat  ini  tanpa  mengorbankan kebutuhan    generasi    mendatang (Brundtland, 2017).     Dengan     demikian,     ini     merupakan paradigma  sekaligus  konsep  pembangunan  yang menyerukan    peningkatan    taraf    hidup    tanpa membahayakan   ekosistem   atau   menimbulkan kerusakan   lingkungan (Browning   &   Rigolon, 2019).

1. Penerapan Tri Hita Karana dalam Perencanaan Tata Ruang

Dalam skala makro (perencanaan wilayah, kota, atau kawasan), THK berfungsi sebagai landasan filosofis untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang menghargai kearifan lokal.

Parhyangan yakni dalam Penghargaan terhadap Kawasan Suci. Mengalokasikan dan melindungi zona-zona spiritual dan tempat ibadah (Pura, situs keramat) sebagai kawasan yang tidak boleh dialihfungsikan atau dirusak. Hal ini menjaga aspek spiritualitas dan fungsi ekologis kawasan tersebut (misalnya, hutan lindung yang dianggap suci).

Pawongan yakni Perancangan Ruang Sosial dan Komunitas. Menciptakan tata ruang yang memfasilitasi interaksi sosial. Contohnya: alokasi yang cukup untuk Ruang Terbuka Publik (RTP) seperti alun-alun, balai warga, atau taman kota yang mudah diakses semua kalangan. Ini mendukung kohesi sosial dan mengurangi kebutuhan transportasi pribadi.

Palemahan yakni konservasi dan Pemanfaatan Lahan Berbasis Daya Dukung Lingkungan. Mengatur pemanfaatan lahan agar selaras dengan kemampuan alam (daya dukung dan daya tampung). Contohnya: Pembatasan alih fungsi lahan hijau/produktif (seperti Subak di Bali), menetapkan area resapan air, dan menjaga minimal 30% Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam perencanaan kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun