Mohon tunggu...
RESTI MULYATI
RESTI MULYATI Mohon Tunggu... -

Saya anak pertama di keluarga saya. kami bukan dari orang berlebih, tapi ketika suatu saat kami di hina... maka saat itu lah semangat kami justru takkan padam dan semakin menyala.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kritis dan Kreatif Sebagai Problem Solver

6 Desember 2011   04:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:46 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada artikel sebelumnya telah juga dibahas mengenai anak yang kritis, kreatif, dan problem solving. Maka kali ini akan diceritakan bagaimana menjadikannya berpikir kritis, kreatif, dan mampu menjadi seorang problem solver.

Seorang anak yang cerdas dengan IQ tinggi, belum tentu mampu berpikir kritis dan kreatif, karena berpikir kritis dan kreatifbukan merupakan sesuatu yang menurun. Tapi sebaliknya, seorang yang kritis dan kreatif, belum tentu memiliki kecerdasan tinggi. Lantas bagaimana menjadikan anak yang biasa saja, bahkan cerdas itu menjadi seorang yang kritis dan kreatif?

Yang harus dilakukan pendidik, baik guru maupun orang tua untuk menjadikan anak berpikir kritis ialah pertama, melatih kemampuan berkomunikasi anak dengan berbagai cara. Kedua, melatih kepercayaan diri anak, dan ketiga ialah melatih kemampuan bahasa yang baik dan benar. Karena, dengan kemampuan komunikasi dengan bahasa yang baik dan benar, anak akan dengan percaya diri mampu mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. Ia akan lebih tanggap dengan lingkungan dan dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan membawa manfaat.

Anak kreatif umumnya mengajukan pertanyaan berupa mengapa dan bagaimana, yaitu yang berkaitan dengan proses terjadinya sesuatu. Seorang yang kreatif, akan melakukan suatu proses untuk menghasilkan produk yang bermanfaat baginya dan orang lain. Untuk membentuk suatu individu yang kreatif, kita harus mengasuhnya dengan benar, selalu menghargai karya mereka, memberikan mereka tantangan berpikir, dan selalu menjaga komunikasi dengan mereka agar tahu dengan jelas sampai manakah pola berpikir anak.

Kaitannya dengan menjadikan anak sebagi problem solver ialah seorang peoblem solver memiliki proses mental dan intelaktual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi akurat sehingga dapat diambil keputusan secara tepat dan akurat. Seorang yang kritis dan kreatif, kemungkinan menjadi pemecah masalah atau problem solver ialah sangat besar, karena dengan pikiran kritis dan kreatif, mereka mampu mengungkapkan pendapat yang benar berkaitan dengan data yang diperoleh dan bahkan pemecahan masalah yang mereka lakukan itu disertai dengan solusi berupa produk.

Pastinya bangga jika anak kita sehebat itu, bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun