Mohon tunggu...
Resti Sari
Resti Sari Mohon Tunggu... Perawat - tie

Penulis amatir, pengkhayal profesional

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

"Mahar Politik" Partai Demokrat untuk Dukungan di Pilpres 2019

12 Juli 2018   22:39 Diperbarui: 12 Juli 2018   22:52 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(pinterpolitik.com)

Partai Demokrat memberikan tantangan kepada para calon presiden potensial, berupa "mahar politik". Mahar di sini bukan berarti dalam bentuk uang atau barang, melainkan sebuah persyaratan yang mereka sebut kontrak politik. Isinya merupakan perjanjian yang mesti dipenuhi oleh kandidat, jika benar-benar menginginkan dukungan dari partai politik ini di Pilpres 2019 mendatang.

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan langsung "mahar politik" ini kepada publik. Menurut Presiden RI ke-6 ini, kontrak tersebut merupakan hasil pencermatan akan situasi nasional selama empat tahun belakangan, dan rangkuman harapan rakyat yang ia dengar dalam kurun waktu enam bulan terakhir.

Memang, dalam beberapa waktu belakangan, SBY gencar turun ke daerah-daerah untuk berdialog dengan rakyat. Di Pulau Jawa saja, ia menggelar tour melalui perjalanan darat dengan mengunjungi 37 kabupaten/kota di lima provinsi. Ditambah lagi dengan kunjungan ke sejumlah daerah lain di Sumatera dan Kalimantan.

Bahkan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih intens lagi turun ke masyarakat. Komandan Kogasma Partai Demokrat itu berkunjung ke berbagai pelosok Nusantara, kota maupun desa, sehingga acap kali terpaksa tidur di tenda, demi mendengar aspirasi dan harapan rakyat Indonesia. Semua itu mereka lakukan untuk memperbaiki kebijakan pemerintah negeri ini di lima tahun mendatang.

Dari kunjungan itulah, Demokrat menyimpulkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemimpin bangsa ini ke depan. Karenanya, sebelum menyerahkan mandat dukungan, SBY akan meminta sang calon presiden, untuk menandatangani kontrak politik itu.

Berikut isi kontrak politik yang menjadi "mahar" bagi dukungan Partai Demokrat tersebut;

Pertama, bidang ideologi. SBY ingin presiden mendatang, mendukung dan mengamalkan Pancasila. Tidak membuka ruang bagi munculnya paham dan pikiran yang bertentangan dengan Dasar Negara itu, seperti komunisme dan gerakan yang ingin jadikan Indonesia sebagai negara agama. Ini harapan dari Partai Demokrat dan mayoritas rakyat.

Kedua, bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Tak bisa dipungkiri, kondisi perekonomian bangsa saat ini kian terpuruk. Daya beli masyarakat menurun, lapangan pekerjaan sulit, serta terdapat hambatan di sana-sini dalam dunia usaha dan investasi. Presiden mendatang harus berjanji memperbaiki kondisi ini.

Selain itu, angka kemiskinan juga harus diturunkan dan adanya keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dengan pembangunan manusia. Terpenting lagi, rakyat berharap penerapan pajak agar berlaku adil dan tidak membebani.

Ketiga, bidang hukum dan keadilan. Demokrat meminta pemimpin mendatang agar menegakkan hukum dengan berkeadilan. Pemberantasan korupsi tidak tebang pilih, tidak melakukan intervensi, dan hukum tak boleh menjadi alat politik bagi kelompok manapun.

Keempat, bidang politik dan demokrasi. Partai berlambang bintang mercy ini berharap presiden berikutnya benar-benar mentaati konstitusi, undang-undang, dan sistem ketatanegaraan yang berlaku. Berharap check and balances antar lembaga negara betul tegak. Stabilitas politik harus diwujudkan tanpa ada tindakan-tindakan yang represif. Kebebasan berbiacara dan pers harus dijunjung tinggi. Netralitas negara dan aparat dalam pemilu harus ditegakkan. Hoaks dan berita palsu ditertibkan secara adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun