Mohon tunggu...
Resi Aji Mada
Resi Aji Mada Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan pribadi

Pernah menjalani pendidikan bidang studi Administrasi Negara di perguruan tinggi negeri di kota Surakarta. Pemerhati isu-isu sosial, politik, dan pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Dunia Maya yang Merajai Dunia, Kenyataan yang Harus Diterima

16 Desember 2020   18:00 Diperbarui: 16 Desember 2020   18:05 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh fauxels dari Pexels

"Rasanya mau meninggal", bisa jadi itu ungkapan banyak orang andaikata seluruh layanan yang berada dalam group Google tumbang. Bagi sebagian pihak yang masih bersifat tradisional mungkin melihat bentuk respon yang lebay. Tetapi kenyataanya dunia maya sudah tak bisa terlepas dari kehidupan manusia.

Dari mulai masyarakat biasa, perusahaan, organisasi pemerintahan sampai organisasi keagamaan tak bisa terlepas dari perkembangan teknologi yang satu ini. Nyatanya siapa sih di dunia ini yang tak menerima manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung dari keberadaan dunia maya yang saat ini dipimpin oleh google meski ada beberapa layanan pesaing.

Dari mulai berkirim pesan, berbelanja, mencari informasi, bekerja, bahkan menjelajah negeri nan jauh disana secara real time bisa dilakukan melalui layanan-layanan yang disediakan di dunia maya.

Bahkan saat ini ketika seluruh dunia dilanda pandemi yang membuat pertemuan fisik harus semaksimal mungkin dihindari, dunia maya tetap sehat untuk bisa menjaga relasi dan hampir segala kebutuhan bisa terpenuhi melaluinya.

Nyatanya juga efisiensi menjadi salah satu faktor kuat kenapa dunia maya begitu berkembang pesat di dunia (nyata) ini. Adanya dunia maya dengan segala fitur, teknologi, dan kemampuannya, banyak hal bisa dilakukan dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang sangat singkat.

Saya ambil satu contoh ekstrim. sebelum adanya platform sharing video secara daring seperti Youtube, berapa banyak biaya dan waktu yang dibutuhkan jika saya meminta anda melihat kondisi Times Square di New York? Ngurus paspor, visa, pesawat pulang pergi, uang saku dsb. Berapa hari waktu urus semua dan berapa puluh juta biaya yang harus dikeluarkan?

Sekarang hanya dengan mengetik "New York Times Square Live Cam" di Youtube, anda bisa langsung detik ini juga menunjukkan kepada saya kondisi disana, real time. Bayangkan efisiensi yang didapat.

Bayangkan berkirim pesan saat ini tanpa ada e-mail atau aplikasi messenger lain, harus lewat pos yang bisa berhari-hari. Bayangkan menjelajah harus membawa peta fisik, atau mencari informasi tentang suatu hal harus membuka banyak koran, majalah, buku secara manual untuk mendapatkan informasi yang tepat.

Harus diakui hampir semua kegiatan dipermudah dengan adanya layanan dunia maya yang diberikan google beserta turunannya ataupun layanan lain sejenis.

Bahkan masyarakat yang menolak teknologi juga sebenarnya mendapat pengaruh dari teknologi itu meski tak secara langsung. Jadi sangat wajar jika layanan ini berhenti beroperasi, akan ada permasalahan di masyarakat bahkan di dunia.

Berbagai kegiatan yang telah bergantung dengan layanan-layanan di dunia virtual ini harus kembali beradaptasi dengan teknologi kuno yang membutuhkan waktu banyak dan anggaran besar dibanding hanya membeli kuota internet dan anda bisa mendapat berbagai layanan secara mudah dan murah.

Jika masih ada yang menolak atau malah alergi terhadap teknologi saat ini termasuk dunia maya yang dihadirkan google dan turunannya sebenarnya perlu dipertanyakan. Semua teknologi ini merupakan perkembangan jaman yang sebenarnya juga sudah terjadi dari masa lalu bahkan dimulai semenjak manusia diciptakan.

Jadi kalau masih ada yang tak mau menerima perkembangan teknologi dan kekeh dengan alasan menjaga tradisi, pertanyaan saya tradisi yang mana? Sebelum internet ada? Bukankah sepeda juga bentuk perkembangan teknologi? Sebelum sepeda ada? Bukankah roda juga bentuk perkembangan teknologi? Sebelum ada roda? Bukankah pemanfaatan api juga merupakan perkembangan teknologi? Sebelum manusia memanfaatkan api?

Maksud saya, sebenarnya kalau ada yang menolak perkembangan teknologi dengan alasan menjaga tradisi, bahkan tradisi itu juga terbangun karena adanya perkembangan teknologi di masa lampau. Perkembangan teknologi tak bisa dipungkiri dan dihindari. Tradisi tetap dapat berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi.

Tetapi nyatanya kita tetap harus menghargai bila ada kelompok masyarakat yang tetap menolak perkembangan teknologi termasuk teknologi dunia virtual. Itu adalah pilihan masing-masing.

Meski begitu tetap tak bisa dipungkiri bila teknologi dunia virtual telah menguasai dunia ini, hampir semua kegiatan bergantung dengan teknologi ini. Tanpa teknologi ini, manusia akan kehilangan efisiensinya, bahkan alam terkena dampaknya.

Iya benar alam, tanpa teknologi pesan instan misalnya. Semua orang di dunia harus memanfaatkan pos manual, yang berarti semakin banyak truk pos lalu lalang di seluruh penjuru dunia, semakin banyak bahan bakar terpakai, semakin masif alam dieksploitasi untuk bahan bakar dan seterusnya.

Memang perkembangan teknologi lah yang akhirnya merusak alam di masa lalu sampai saat ini, tetapi saat ini dengan teknologi pula kita bisa mengurangi perusakan alam bahkan memperbaikinya. Tinggal bagaimana memanfaatkannya.

Meski banyak juga efek negatif dari kemajuan teknologi dan munculnya dunia maya seperti pornografi yang tersebar masif dan cepat, hoaks yang mudah tersebar, tetapi lebih banyak lagi kemanfaatan yang bisa dirasakan manusia dan alam.

Akhirnya sangat wajar bila banyak yang panik andai seluruh layanan semacam google berhenti beroperasi, apalagi secara permanen. Meski bukan satu-satunya faktor manusia bertahan hidup, akan banyak kegiatan kehidupan manusia yang terganggu karenanya.

Salam damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun