Pekarangan rumah memiliki potensi besar sebagai sumber pangan keluarga, namun pada kenyataannya pekarangan sering kali dibiarkan kosong. Alih-alih berguna, lahan tersebut kerap menjadi tempat berkembangnya nyamuk sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan. Jika dikelola dengan baik, pekarangan dapat menjadi ruang yang berdaya guna. Melihat kondisi tersebut, Mahasiswa UNNES Giat 12 memperkenalan Obor Pangan Lestari (OPAL) sebagai solusi alternatif.
Obor Pangan Lestari (OPAL) merupakan program pengupayaan keanekaragaman tanaman dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat secara berkelanjutan yang dikembangkan oleh Kementrian Pertanian. Pemilihan program Obor Pangan Lestari (OPAL) didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya ketidakstabilan harga kebutuhan dapur, kekhawatiran akan penggunaan pestisida yang berlebihan pada sayuran yang dibeli di pasar serta keberadaan lahan kosong yang kerap kal menjadi sarang nyamuk sehingga menimbulkan masalah kesehatan. Melalui kegiatan ini diharapkan tiap keluarga mampu memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari secara mandiri dan sehat.
Sebagai tahap awal implementasi program mahasiswa terlebih dahulu melakukan sosialisasi bersama ibu-ibu PKK di Desa Sumurjomblangbogo pada Kamis (10/07/2025). Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman mengenai peluang yang ada dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat budidaya tanaman pangan sekaligus pentingnya ketahanan pangan keluarga.
Pada tahap implementasi mahasiswa UNNES Giat 12 menyiapkan total 30 jenis bibit tamanam yang terdiri dari 10 tanaman cabai, 10 tanaman terong dan 10 tanaman tomat. Ketiga tanaman ini dipilih sebagai percontohan karena relatif lebih mudah dibudidayakan dan memiliki banyak peran di dapur.
Media tanam yang digunakan memadukan tanah, kotoran kambing dan sekam padi sebagai pupuk alami. Sementara itu, wadah galon air bekas digunakan sebagai pengganti pot guna menekan biaya produksi sekaligus menerapkan konsep pemanfaatan sampah plastik. Seluruh tanaman percontohan ini kemudian diletakkan di pekarangan Puskesmas Pembantu yang berada disamping balai desa agar mudah dipantau perkembangan dan perawatannya.
Program Obor pangan Lestari mendapat respon positif dari warga. Mereka menilai bahwa pemanfaatan pekarangan rumah sebagai tempat budidaya sayuran sederhana dapat menjadi solusi nyata dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Program ini juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, ramah lingkungan dan mandiri dalam menjaga ketahanan pangan keluarga.
Tak hanya itu pemanfaatan pekarangan juga terbukti dapat memberikan dampak tambahan, yaitu mengurangai  potensi pekarangan menjadi sarang nyamuk serta menciptakan lingkungan yang lebih hijau.