Mohon tunggu...
Rendy Yogaswara
Rendy Yogaswara Mohon Tunggu... Guru - seniman, musisi dan penulis

Nama Pena: Rere

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bencana Alam atau Teguran?

14 Januari 2019   13:53 Diperbarui: 14 Januari 2019   18:34 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Melanjutkan  artikel sebelumnya "Alam Tak Lagi Berdaya, Bencana yang Menghantui"

Dalam akhir-akhir ini banyak terjadi bencana di Negeri yang elok, negeri yang penuh cerita ini..seperti halnya dalam tulisan sebelumnya tentang alam ini , penulis kali ini akan lebih memperdalam apakah ini bencana alam ataukah teguran, dikutip dari pesan KH. Ahmad Dahlan sekitar 1 Abad yang lalu   "Perhatikan alam dan bangsamu, jika disuatu bangsa yang beriman, mereka mengaku sebagai pemimpin yang baik, namun jika terjadi kerusakan akibat bencana alam yang berturut turut maka itu pertanda rusak pemimpinmu, jika rusak pemimpinmu maka rusaklah tatanan masyarakatmu, mereka saling memfitnah, saling menghujat, saling mencela, tak bisa terhindarkan disaat itu Allah memberi peringatan bagimu dengan berupa musibah yang tiada henti"

Dari kutipan tersebut tersirat pesan yang begitu dalam, entah begitu adanya atau memang alam ini sudah tua dan di tuakan (menjadi tua) oleh para pengguna alam semua hanya Tuhan yang tahu. 

Di penghujung tahun 2018 alam menyampaikan pesannya melalui Air, Angin dan Tanah (yang kebanyakan orang menyebut dengan bencana alam namun sejatinya alam tidak pernah membawa bencana) ada berbagai kejadian alam dari Tsunami, Angin Puting beliung dan tanah longsor serta gempa bumi, dan tidak berakhir disitu saja, di awal tahun 2019 ini sudah ada beberapa bencana alam yang sudah terjadi dari mulai tanah longsor di Sukabumi Jawa Barat, Puting beliung, banjir dan gempa meski intesitas ringan dan tidak berpotensi.

Terkadang jika kita perhatikan terlepas dari hal apapun tersebut pernahkah kita menyadari ada pesan untuk kita sebagai makhluk hidup dari Tuhan semesta Alam untuk selalu menjaga dan memberikan iklim positif di dalamnya agar alam ini tidak merasakan gejolak yang selama ini terjadi di sepanjang tahun 2018 bahkan di awal tahun 2019 yang disebut-sebut sebagai tahun politik, Isu SARA, penebar kebencian, berita Hoax yang semakin menjadi, prostitusi online yang kian merambah, nomor togel yang tiada akhir serta saling maki antar ulama dan habaib yang semestinya itu tidak terjadi hanya karena perbedaan pandangan, miris keadaan penghuni alam ini sehingga sang Pemilik/pencipta alam ini memberikan teguranNya agar isi penghuni didalamnya mengetahui bahwasanya tidak ada kekuatan yang lebih besar selain-Nya

Apa yang kita banggakan? dan apa yang akan kita bawa disaat ruh ini pergi meninggalkan jasad/tubuh ini, semua tidak ada artinya, kita semua bersaudara jangan sampai perbedaan merusak persaudaraan NKRI yang kita banggakan dan NKRI harga mati yang berarti hanya kematianlah yang bisa memisahkan kita bkn terpecah hanya karena pandangan politik yang berbeda. Alam masih akan menyampaikan pesannya lewat Air, Angin dan Tanah yang potensinya jauh lebih besar dan lebih banyak memakan korban jika kedamaian ini tidak dijaga dan melindungi alam yang tua ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun