Fakta Kondisi Pendidikan di Kabupaten OKU Timur Pada Masa Pandemi

FAKTA KONDISI PENDIDIKAN DI KABUPATEN OKU TIMUR  PADA MASA PANDEMI

Oleh : Repita Purnama Sari (2100005125)

PGSD Universitas Ahmad Dahlan 2021

Abstrak

          Fakta tentang kondisi Pendidikan di kabupaten OKU Timur di latar belakangi oleh kondisi yang saat ini tidak memungkin untuk melakukan pembelajaran. Sebagian daerah ada yang menetapkan pembelajaran luring dan daring. Pembelajaran luring hanya di lakukan oleh bebrapa kecamatan yang ada di Kabupaten OKU Timur yang sudah zona hijau dan kuning. Sebaliknya, pembelajaran daring di terapkan karena kondisi di daerah tersebut zona merah yang tidak memungkinkan dilangsungkannya pembelajaran tatap  muka. Maka, dalam kondisi yang sangat tidak memungkinkan ini Pendidikan dilakukan menyesuaikan dengan keadaan pada kecamatan masing-masing yang ada dikabupaten OKU Timur itu sendiri. Karena pandemi covid-19 yang sedang menyebar luas sangat membahayakan bagi peserta didik karena akan berakibat fatal dan bisa menular. Penularan ini tidak hanya di lingkungan sekolah saja tetapi bisa juga dari lingkungan keluarga dan tempat tinggal masing-masing.

Kata kunci : Pendidikan, pandemi, pembelajaran daring, pembelajaran luring.

Abstract 

                Facts about the condition of education in east OKU district are motivated by conditions that currently do not allow learning. Some areas have established online and offline learning, offline learning is only carried out by a few sub-districts in East OKU Regency which have green and yellow zones. On the other hand, online learning is implemented because the conditions in the area are red zones that do face to face learning to take place. So, In this very impossible condition, education is carried out according to the condition in each sub district  in the east OKU district itself. Because the covid-19 pandemic which is spreading widely is very dangerous for students because it will be fatal and can be contagious. This transmission is not only in the school environment but also from the family environment and their respective places of residence.

Keywords : Education, pandemic, online learning, offline learning.

PENDAHULUAN

            Pendidikan adalah kebutuhan dasar setiap manusia guna membentuk suatu karakter dalam bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempreman dan watak. Pendidikan setiap seseorang akan membentuk sebuah karakter kecerdasan. Karakter tersebut tidak dapat di wariskan, karakter harus di bangun dan di kembangkan sendiri demi keberlangsungan sutau proses. Termasuk kondisi Pendidikan di kabupaten OKU Timur yang tingkat kependudukannya semakin tinggi, Sehingga membutuhkan Pendidikan yang berkualitas. Terlebih jika dimasa pandemi covid 19 ini yang menjadi ancaman kondisi Pendidikan di kabupaten OKU Timur. Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kewajiban belajar dari 6 tahun menjadi 9 tahun dalam menjalani Pendidikan guna mencerdasakan karakter. Tenaga pendidik serta fasilitas sarana dan prasarana Pendidikan semakin bermutu dan sangat luas seperti peran guru/pengajar sangat diperlukan untuk penambahan pengajar.

            Covid-19 merupakan penyakit menular yang dimana ditimbulkan oleh jenis corona virus yang baru ialah sars-cov-2.  Virus ini ditemukan pertama kali di Wuhan, Tiongkok pada tanggal 13 desember 2019. Virus ini menimbulkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang sangat berat bahkan kematian. Maka dari itu, pemerintah memberikan bentuk kebijakan yang membatasi suatu aktivitas diluar rumah dan untuk selalu tetap di rumah sampai pandemi ini mereda. Diasmping itu, Pendidikan dilakukan menggunakan sistem kegiatan belajar tanpa tatap muka yang dilakukan secara langsung antara guru dan peserta didik tetapi secara online menggunakan jaringan yang disebut dengan internet. Akibatnya kondisi Pendidikan pada masa saat ini harus perlu sangat diperhatikan karena menyebabkan kualitas dan kuantitas generasi penerus bangsa masih bisa menempuh pembelajaran yang baik. Karena saat ini Pendidikan menjadi aspek yang sangat penting yang dapat dilihat serta dikembangkan  demi meningkatkan taraf Pendidikan.

PEMBAHASAN

            Sehubung dengan di keluarkannya surat edaran dari Gubernur sumatera selatan Bapak H. Herman Deru mengenai kebijakan penundaan pembelajaran tatap muka. Dari itu, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten OKU Timur bapak Wakimin S. Pd., menghimbau kembali tentang penundaan belajar tatap muka mengingat wabah penyakit covid 19 yang kini menyebar luas. Pembelajaran daring sangat efektif dilakukan untuk pencegahan penyakit ini. Sehingga, semua satuan Pendidikan seperti TK, PAUD, SD dan SMP sederajat melakukan proses pembelajaran dari rumah sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh Disdikbud itu sendiri. Dihimbau kepada seluruh kepala sekolah untuk tetap mengawasi peserta didiknya dalam kegiatan pembelajaran daring ini. Pelajar yang memiliki gangguan pada sinyal atau jaringan internet seperti di Kabupaten OKU Timur ini wajib melapor kepada guru wali kelasnya untuk menyatakan kendala susah sinyal. Banyak sekali orang tua yang tidak mempunyai smartphone yang canggih guna mendukung jalannya pembelajaran daring kali ini. Siswa yang tidak  mempunyai smartphone tugas dan materi dari guru akan di antar kesetiap rumah. Maka dari itu, teknologi dan komunikasi yang sangat canggih sangat diperlukan pada masa pandemi ini terutama di Kabupaten OKU Timur sekarang. Pengajar atau guru sangat berperan penting dalam melakukan pembelajaran kepada peserta didiknya dengan memanfaatkan aplikasi atau fitur yang disediakan oleh smartphone maupun IOS. Aplikasi tersebut berupa zoom, classroom, google meet, you tube, whatsapp dan aplikasi pendukung lainnya yang bisa digunakan.

            Namun ada beberapa daerah yang sudah menerapkan pembelajaran luring atau tatap muka. Karena daerah tersebut sudah menjadi zona hijau maupun kuning. Penyelenggaranaan tatap muka di Kabupaten OKU Timur pada masa pandemi covid 19 ini dilakukan secara terbatas. Serta menjaga protokol kesehatan yang sangat ketat dan melakukan pembelajaran jarak jauh maksimal 1meter. Sehubungan dengan hal ini orang tua atau wali dari peserta didik boleh memilih pembelaran baik dilakukan secara luring maupun daring. Jika orang tua atau wali mengizinkan unruk pembelajaran luring atau tatap muka terbatas, pihak sekolah harus memfasilitasi sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana tersebut seperti tempat untuk mencuci tangan, hand sanitizer, masker, face shield (tidak wajib), alat pengukur suhu dan fasilitas yang lainnya. Jumlah peserta didik yang boleh melakukan luring yaitu 50% dari 100% siswanya, yang lainnya menyesuaikan seperti daring dari rumah. Selain itu, jumlah keterbatasan waktu seperti jam dan hari selalu di batasi. Jika dahulu 6 jam belajar di sekolah, kini hanya 2-4 jam saja perharinya. Dengan keterbatasan-keterbatasan inilah yang membuat peserta didik mampu menjaga kesehatan baik itu guru maupun siswanya.