Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pesan Moral Animasi Pendek "Let's Eat": Makanan adalah Pemersatu Perasaan yang Saling Terhubung

26 Februari 2023   23:22 Diperbarui: 27 Februari 2023   21:10 5558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang bisa diharapkan dari film animasi berdurasi pendek? Jawabannya pasti tidak ada. Memang tidak ada bahkan 8 menit hanya cukup menikmati dua iringan lagu pop saja, bukan? 

Namun, berbeda dengan animasi pendek karya Dixon Wong di mana Wong adalah seorang penulis dan sutradara film Amerika, dan merupakan salah satu pemilik Anamon Studios, sebuah studio independen kecil yang berbasis di San Francisco. 

"Let's Eat" adalah film pendek animasi berdurasi 8 setengah menit, dan merupakan debutnya sebagai penulis dan sutradara.

Dia ingin bercerita tentang bagaimana seseorang sering kehilangan pandangan dan meremehkan orang, dan untuk menunjukkan penghargaan kepada mereka yang menjaga dan mendukung setiap anak sejak awal adalah orangtua, seburuk apapun orangtua, dalam lubuk hati terdalamnya ingin mengusahakan agar anaknya kelak dapat bertumbuh dengan baik.

Ego inilah yang harus dilebur dan film ini kembali mengingatkan dan menyadarkan walau tidak banyak dialog, tapi gerak-gerik tokohnya menyampaikan pesan dengan baik. 

Sinopsis Let's Eat 

Jika melihat deskripsi singkat yang dipublikasikan pada website resminya, Let's Eat adalah film pendek animasi berdurasi 8 menit yang berpusat pada hubungan antara ibu dan anak dalam keluarga imigran Tionghoa-Amerika.

Film ini berusaha menyajikan tontonan pada semua golongan untuk menjadi kisah universal yang diceritakan melalui suara khas Asia-Amerika. 

Sebagai orangtua tunggal di negara asing, seluruh hidup Ma (Ibu Luan) berpusat pada membesarkan Luan, anak perempuannya yang nakal.

Demikian pula, Luan menghabiskan masa kecilnya dengan menikmati waktu berkualitas tanpa akhir dengan ibunya yang suka bermain dan penyayang. 

Namun, saat Luan tumbuh dewasa, tidak lama kemudian kehidupan sehari-hari mengganggu dan menyebabkan ibu dan anak perempuannya berpisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun