Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

"Sophisticated Food", Kini dan Nanti untuk Cita Rasa Indonesia

2 Februari 2023   06:17 Diperbarui: 15 Februari 2023   13:30 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan kekianan a la rumahan. (sumber: SHUTTERSTOCK/DODONJERRY via kompas.com)

Semenjak agenda globalisasi yang melihat proyeksi tahun 2030, hampir semua sektor berebut tema masa depan, termasuk makanan. 

Dalam dunia kuliner ada yang namanya desain makanan dan diantaranya yang paling dekat dengan tema masa depan adalah jenis Sophisticated Food atau Makanan Canggih. Memangnya secanggih apa makanan ini? 

Sophisticated Food adalah bentuk makanan yang tidak biasa disajikan, menggunakan seni kuliner tingkat tinggi, memperhatikan teknik pengolahan.

Tidak hanya itu, Sophisticated Food menggunakan bahan-bahan yang sudah tersortir baik bahkan yang paling baik, dan menggunakan metode sains dalam komposisi makanan. 

Tidak heran jika penyajian makanan canggih ini jika bentuknya hidangan termasuk golongan menu-menu fine dining (gaya makan formal dengan kecanggihan makanannya yang disajikan dan dibuat oleh ahli memasak, chef atau ahli racik), tentunya dengan harga yang tidak murah. 

Testimoni Berbagai Konsumen Pada Sophisticated Food (Makanan Canggih)

Makanan canggih tidak terlepas dari berbagai tradisi sebagai sebuah penghormatan yang memberikan pengalaman baru dalam menyantap makanan.

ilustrasi: Sophisticated Food. (Sumber foto: unplash.com)
ilustrasi: Sophisticated Food. (Sumber foto: unplash.com)

Namun tradisi dari hal-hal lokal selalu dicampurkan tanpa mengenali fungsinya, jadi lebih kepada hiasan atau biasa disebut dengan garnish, tentunya garnish ini harus bisa dimakan, itu syaratnya dalam penyajian hidangan. 

Tak heran jika banyak yang menjadikan estetika bunga yang bisa dimakan sebagai penghiasnya, itu diizinkan selama tidak membunuh aroma atau menghilangkan cita rasa asli dari suatu masakan. 

Makanan Canggih haruslah memberikan pengalaman baru bagi penikmatnya, dan sebagai penikmatnya harus merasakan transformasi rasa, entah menjadi lebih: pulen, nikmat, lebih manis, dominan gurih, atau rasa-rasa baru terhadap perubahan cita rasa bahkan gaya menyajikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun