Bulan Ramadahan bukan saatnya untuk bermalas-malasan, dan tidak perhatian untuk terus  melejitkan potensi diri. Walaupun perut terasa lapar karena puasa sebaiknya ini tidaklah dijadikan sebagai halangan atau rintangan  untuk terus mengoptimalkan potensi diri.
Potensi diri pada manusia terdiri dari potensi akal, potensi naluri (termasuk beragama) dan potensi untuk menyalurkan gharizatun nau' (dorongan seksual). Sebagai manusia, hendaklah kita memperhatikan pengoptimalan potensi diri yang telah dikaruniakan oleh Alloh SWT. Manusia yang beruntung adalah yang lebih baik hari ini daripada hari sebelumnya, tentunya hal ini bisa digapai ketika kita dapat mengelola potensi diri semaksimal mungkin.
Sebagai seorang Ibu, bulan Ramadhan adalah momentum untuk terus mengasah potensi diri tersebut, salah satunya potensi akal agar terampil untuk menyajikan makanan kesukaan bagi keluarga. Ketika seharian telah menunaikan puasa, si buah hati tentunya pernah meminta/request masakan untuk berbuka maupun sahur.
Agar si Ibu dapat memberikan yang terbaik untuk keluarga, hal yang dilakukan oleh Ibu adalah terus mengasah kemampuan/keterampilannya, termasuk keterampilan memasak di dapur. Keterampilan memasak bukanlah bakat yang diperoleh secara turun temurun, akan tetapi diupayakan dan diusahakan sendiri dengan cara belajar dan praktik serta menggali pengalaman-pengalaman memasak dari lingkungan. Jika telah terbiasa sedari kecil, bukanlah suatu hal yang susah untuk melanjutkan keterampilan memasak tersebut. Namun, jika keterampilan memasak belum terasah sedari kecil (belum pernah mendapatkan pengalaman memasak sebelumnya), jangan berputus asa, dengan terus berlatih, terus mempraktikkan, secara berkelanjutan keterampilan memasak akan dapat diperoleh. Kuncinya adalah dari keinginan untuk mau mempraktikkan dan terus mengulanginya.
Di zaman yang sudah canggih saat ini, terbuka peluang besar untuk terus melejitkan potensi agar terampil memasak bagi seorang Ibu. Untuk menambah keterampilan memasak antara lain bisa melalui beberapa channel di media sosial, youtube atau denan mencari beberapa resep kesukaan keluarga. Dengan cara ini, Ibu akan lebih mudah mengikuti langkah/ tahapan yang akan dilakukan termasuk resep atau bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak. Tidak perlu Bingung atau khawatir lagi untuk memulai, cukup dengan adanya niat/ keinginan yang tinggi, kemudian dipraktikkan serta terus diulang-ulang sehingga menjadikan pengalaman yang berbekas dan tidak mudah terlupakan.
Nah, bagaimana Ibu..? mudah bukan... saatnya kita terus melejitkan potensi diri sebagai seoang Ibu untuk mempersembahkan yang terbaik untuk keluarga dan orang-orang tersayang. Selamat mencoba, dan berikan sentuhan keterampilan memasak di dapur untuk kehangatan keluarga kita.
