Mohon tunggu...
Renta Ringo
Renta Ringo Mohon Tunggu... Guru - www

Sharing is caring

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bumi dalam Serial Jirisan

24 April 2022   22:25 Diperbarui: 25 April 2022   10:41 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Jiri. foto korea.zigi.id

Baru-baru ini saya menonton salah satu drama korea bergenre thriller, Jirisan judulnya. Jiri yang adalah gunung tertinggi kedua di Korea Selatan dengan ketinggian 1.915 mdpl dan arti dari san itu sendiri adalah gunung. Jadi yang menjadi latar utama dari drama ini yaitu gunung Jiri. 

Drama ini sebenarnya dirilis tahun 2021 tepatnya di bulan oktober, mungkin kesannya saya sudah terlambat ya menontonnya bahkan membicarakannya lewat tulisan ini. Tapi tak apalah, toh kadang kita juga butuh menoleh ke masa yang lalu untuk tau menata langkah di masa depan (red: cari alasan termasuk akal). 

Berdasarkan informasi yang saya cari dari berbagai sumber melalui internet ternyata masyarakat korea tidak hanya suka dan terbiasa berjalan kaki tetapi mereka juga suka hiking (mendaki). Gunung memang punya daya pikatnya tersendiri. 

Kita terlebih dahulu diperhadapkan pada tantangan menaklukan ketinggian dan medan yang cenderung tidak mudah. Nah, setelah itu pemandangan alam dari atas gunung layak kita nikmati. Maka gunung juga dapat menjadi salah satu pilihan tempat untuk ekoterapi atau healing seperti apa yang dimaksudkan oleh anak muda di era sekarang. " Woy liburan woy, healing kita healing!", demikian ajakan dari cuplikan lagu yang rame berseliweran di tiktok maupun instragram.

Kembali ke drama. Drama ini mengisahkan tentang kehidupan para ranger (penjaga hutan) Taman Nasional Gunung Jiri dalam menjalankan tugasnya menjaga kelestarian ekosistem hutan, menjaga keselamatan para pendaki, serta mengantisipasi pendaki ilegal yang biasanya mendaki dengan tujuan untuk mencuri tanaman langka.  Ada banyak upaya dan strategi yang mereka lakukan. Namun dalam kisahnya, masih saja banyak masalah. Banyak pendaki tersesat, hilang bahkan kehilangan nyawa. Dan mereka harus berjuang ditengah banyaknya tantangan. Medan gunung yang tak mudah untuk ditaklukkan dan kondisi cuaca yang sering kali tidak mendukung, hujan deras ditambah sambaran petir juga tiupan angin gunung yang kencang. Semangat merekapun tak kalah banyak. Profesionalisme mereka tergambar jelas lewat loyalitas dan kerja sama yang mereka tunjukkan.

Sekedar informasi drama ini cukup banyak mendapat kritikan tentang kualitas CGI-nya, mengingat budget yang dikeluarkan dalam pembuatan drama ini cukuplah besar. Tak tanggung-tanggung kabarnya anggarannya  32-35 miliar won atau sekitar Rp421 miliar dengan biaya rata-rata per episodenya yaitu 2 sampai dengan 2,2 miliar won atau sekitar Rp26 miliar    (sumber:  jogyaaja.com). Tapi mengingat kembali bahwa Jirisan adalah serial drama korea yang dikemas dalam 16 episode tentulah butuh jauh lebih banyak efek CGI ya dibandingkan film layar lebar. Jadi menurut saya wajarlah ya kualitas CGI nya kurang, semua itu terkait faktor durasi dan budget. Dan budget untuk pemain tentu tak kalah banyak, mengingat paduan akting yang apik dari Jun Ji Hyun dan Joo Ji-Hoon dan bahkan pemeran pendukungnya yang juga adalah aktor kondang Korea Selatan.

Kematian para pendakipun mengundang tanya salah seorang ranger baru yang dulunya adalah seorang kapten tentara (Joo Ji-Hoon) dan itu sangat mengganggu pikirannya ditambah lagi penampakan-penampakan penuh misteri yang menghampirinya. Setelah perjalanan cerita yang cukup panjang bersama Jun Ji Hyun yang adalah rekan kerjanya, mereka menyadari bahwa benar adanya kejanggalan yang terjadi pada beberapa kasus hilang dan tewasnya pendaki. 

Akan banyak praduga-praduga yang akan kita pikirkan selama mengikuti perjalanan episode demi episode tentang siapa pembunuh berantai yang dengan sengaja membunuh para pendaki mengatasnamakan gunung dan semesta. Pembunuh dan para ranger beradu ide dan strategi. Kadang-kadang pembunuh harus mengganti target korbannya untuk mengelabui para ranger. 

Siapakah sebenarnya pelaku dari pembunuhan itu dan bagaimana bisa dia terlahir menjadi seorang pembunuh berdarah dingin? Silahkan tonton sendiri bagi yang tertarik dan punya waktu, saya tidak pandai bertutur kata untuk menceritakan drama ini sebaik adanya. Yang jelas salah satu efek yang saya rasakan setelah saya menonton serial ini adalah Jadi pengen ber- ekoterapi :-). Dan tulisan singkat ini saya buat dalam rangka saya mengenang hari bumi 22 April 2022, yang sudah 2 hari berlalu. Sekian dan terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun