Mohon tunggu...
Reni Soengkunie
Reni Soengkunie Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang baca buku. Tukang nonton film. Tukang review

Instagram/Twitter @Renisoengkunie Email: reni.soengkunie@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Apa Salahnya Sih, Kalau Suka dengan Film India?

18 November 2019   14:27 Diperbarui: 19 November 2019   00:00 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya Tuhan, manusia legendaris ini satu-satunya orang yang membuat saya ingin pergi ke India dan melemparkan sepatu ke arahnya. Pembawaan emosionalnya kena banget pas dia akting, hingga yang nonton jadi emosi semua. 

Bahkan menurut saya, ketegasan atau kengerian yang ditawarkan oleh aktor senior seperti Amitabh Bachchan belum bisa menandingi Tuan Takur ini.

Memang sih tak dipungkiri, film India zaman dulu itu memiliki durasi waktu yang cukup panjang. Untuk satu film saja bisa menghabiskan waktu tiga sampai empat jam dan masih harus ditambah iklan yang hampir lima sampai sepuluh menit.

Belum lagi film India itu sedikit-sedikit nyanyi dan saat sendirian aja tiba-tiba di belakang mendadak banyak orang yang berjoget. Selain itu cerita yang dibawakan juga selalu seputaran percintaan yang mudah ditebak alur ceritanya. Eits, tapi itu dulu, Rahul.

Sekarang ini film India mulai menyajikan film-film dengan versi berbeda. Mulai tahun 2000-an ke atas, film India sudah begerak menyerang perfilman dunia. 

Kalau boleh jujur, bukannya saya gak cinta produk dalam negeri loh ini yah, tapi industri perfilman Tanah Air ini masih ketinggalan jauh jika dibanding dengan India. 

Saya selalu merasa film India itu dibuat secara totalitas, mereka tak pernah ragu untuk mengeluarkan dana besar dan menggunakan begitu banyak orang pembuatan filmnya. Selain itu yang saya suka dengan film India itu memiliki ciri khas atau jati diri yang menggambarkan kebudayaannya.

Mereka bahkan berani mengkritik pemerintah dan tak segan menampilkan sosok pejabat yang culas, suka menyogok, dan tukang korupsi. 

Selain itu mereka juga tak segan mengangkat tema-tema yang secra tidak langsung dianggap sebagai bentuk protes akan budaya patriarki ataupun cerita kaum minoritas di sana.

Jika ada yang sudah pernah menonton film-film Aamir Khan seperti 3 Idiots, Taare Zameen Par, Peekay, atau Dangal, tentu kita akan tahu bahwa film-film India itu gak cuma sekadar joget-joget dan nyanyi-nyanyi doang kok. 

Menurut saya rumah produksi milik Aamir Khan ini fokus dalam dunia pendidikan. Filmnya ringan, tak ada adegan joget-joget, dan tema yang diangkat pun cukup menarik kalau menurut saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun