Mohon tunggu...
Reni P
Reni P Mohon Tunggu... Buruh - Saintis yang lagi belajar nulis

Seneng guyon Visit renipeb.medium.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Baca Ini Sebelum Memutuskan Jadi Analis Kimia!

30 Januari 2017   21:30 Diperbarui: 31 Januari 2017   20:04 47668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Wisegeek.com

  • Cepat bosan
    Kerjaan apapun yang dikerjakan terus terusan tanpa dinamika itu bikin kita bosen, ia ga? Apalagi analis kimia. Kalo kamu orangnya cepet bosenan apalagi gapunya passion di bidang eksak, mohon jangan ikuti jejak sayah :(

    Kalo kamu di suatu industri, kamu akan ditempatkan di suatu bidang analisa. Misalnya di industri pengolahan susu, yang kamu analisis pasti ga jauh dari lemak, protein, dan karbohidrat. Kamu akan terus terusan menganalisis ituuuuuu tiap hari. Kebayang kan kerjaannya itu lagi, itu lagi. Iwwwh, kalo aku sih bakal jenuh yah. Kayanya liburnya harus 6 hari dalam semingu gitu. Bagus, kalo kamu pindah-pindah divisi jadi ada kerjaan baru gitu tiap periodenya. Kalo engga? Berbulan-bulan atau sampai bertahun tahun ngerjain hal yang sama. Uh.. makan tuh analis :(

  • Ga Boleh Ga Sabaran
    Kalo di sekolah aku sih yah, khususnya analisis konvensional, kalo kamu ga sabaran sebaiknya jangan jadi analis. Karena analis kalo ga sabaran bisa bahaya. Dalam proses analisis konvensional kaya titrimetri dan gravimetri (kalo di sekolah aku) data diusahakan konstan. Misalnya, sekarang kamu nimbang zat yang beratnya x, 15 menit selanjutnya harus tetap x. Toleransi beratnya cuman 5% dari si x ini. Atau kalo gravimetri biasanya data 1 dengan data yang lainnya diperbolehkan berbeda hanya 0,0002 gram. Lebih dari itu, ya kerjaan kamu harus diulang. Percayalah angka 0,0002 gram itu sangat kecil, lebih kecil dari daki udel kamu. Yah, bayangin sendiri aja deh keselnya gimana. Karena sekali pengerjaan ga bisa 1-2 menit, rata-rata 30 menit-an, bahkan lebih dengan data minimal harus konstan 2-3 kali pengerjaan. Kalo kamu ga sabaran, kamu suka kreatif gitu, bawaanya pengen manipulasi dataaaaa terus.

    Sekali lagi kalo kamu bukan orang yang bisa sabaran, mending jangan, nanti dosa :(

    Seriusan, kalo nanti sikap manipulasi kamu terbawa hingga kelak kamu udah di dunia kerja, dosa mah ga keliatan fisiknya. Tapi nyawa orang yang dipertaruhkan. Kaya di farmasi, beda berapa mg aja yang asalnya obat, bakal jadi racun yang membunuh. Dan sayangnya kalo kamu ketahuan dan dilaporkan ke piihak yang berwajib, kamu akan dikenakan undang undang pasal perlindungan konsumen. Serem kan? :(

  • Relatif mahal
    Ini lumayan ngeri. Selain ga sabaran, kalo kamu orangnya teledor dan slebor. Jangan jadi analis kimia. Percayalah, alat dan bahan yang kami gunakan sebagai analis kimia harganya bervariasi ada yang dari gopean sampe gope juta juga ada.

    Menjadi analis kimia, kamu pasti ada aja glassware yang dibutuhin. Kamu tau buret? Orang sih ga banyak yang tau, tapi itu senjata andalan kami. Konsep dasar menjadi analis kimia salah satunya adalah titrimetri dengan alatnya yang utama yaitu, buret. Selama saya hidup saya sudah memecahkan 3 buret berukuran 50 ml. Dan satuan harganya lumayan juga, sekitar setengah juta yang paling murah dan ada yang sampe jutaan. Woooh, rasanya mantap kalo udah mecahin/ngerusak alat mahal. Gamau praktik, pengennya ngunci diri dalam kamar :(

    Dan ajaibnya, semakin kecil ukurannya semakin mahal harganya, karena sulit sekali membuatnya.

    Itu baru glassware, gais! belum alat instrumennya seperti spektrofotometer, potensiometer, AAS, HPLC, sampe vurnice. Kalo boleh dijual dan jadi hak milih, udah bisa bikin kos-kosan itu mah :( Kalo kalian ga percaya cek aja di online shop atau google dengan kata kunci ‘chemical laboratory equipment price’ pasti harganya lumayan yah hmhm.

    Begitu pula, dengan bahannya. Kalian tau perak? Saking borju nya anak analis, abis dipake praktikum, langsung dibuang. HA! Swag banget kan kita? Bahan yang kita pake juga gabisa diremehin. Ada yang 1 botol (-+ 1kg) harganya 4 juta ada juga yang 1 gramnya 800 K rupiah. Kan kalo dipikir pikir mah mending beli emas batangan yah :(

    Jadi, kalo kamu nanti di industri buang buang zat, entah salah terus dalam proses analisis atau iseng iseng campur ini campur itu. Yah, siap-siap aja digantiin analis kimia yang lain, atau dengan kata lain Anda dipecat :’)

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
  • LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun