Mohon tunggu...
Reni Agustianingsih
Reni Agustianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa unej

la tahzan innallaha ma'ana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNEJ Lakukan Pengembangan Inovasi Produk Anyaman Berbahan Dasar Limbah Pabrik

4 September 2021   09:12 Diperbarui: 4 September 2021   09:26 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pohjentrek, Pasuruan (28 Agustus 2021) – Indonesia bahkan dunia sedang mengalami musibah dengan adanya pandemi covid 19 yang semakin menambah permasalahan baru. Semua aktifitas masyarakatnya terganggu tanpa terkecuali, mulai dari bidang Pendidikan, bidang kesehatan dan bidang perekonomian. 

Pandemi covid 19 melumpuhkan perekonomian negara, terutama untuk para pelaku UMKM yang berusaha untuk memepertahankan usahanya agar tidak gulung tikar dan tersingkir dari persaingan. 

Masalah yang disebabkan karena pandemi ini dialami oleh salah satu warga di Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan. Hal tersebut diketahui ketika melakukan kunjungan dan wawancara ke salah satu rumah warga di Desa Pleret yang dilaksanakan pada hari Minggu (15/8). 

Dari hasil kunjungan tersebut Bapak Wagiman pelaku UMKM di Desa Pleret, salah satu warga yang terdampak dengan adanya pandemi covid 19 ini secara kreatif menciptakan sebuah tas anyaman yang bahan dasarnya didapat dari limbah pabrik yang ada di sekitar rumahnya.

KKN di Universitas Jember pada tahun ini tampak berbeda dengan KKN di tahun-tahun sebelumnya. Model KKN dilakukan secara mandiri (individu) dan dilakukan di lokasi domisili (kampung halaman) mahasiswa yang bersangkutan. 

Lailatul karimah, salah satu mahasiswi Universitas Jember (UNEJ) yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pleret melakukan pendampingan terhadap Bapak Wagiman untuk menciptakan inovasi produk anyaman. 

Berdasarkan hasil diskusi diketahui bahwa Bapak Wagiman selama ini membuat anyaman berupa produk tas. Oleh karena itu dengan adanya KKN Back to Village ini di harapkan bisa membawa perubahan kedepannya.  Bentuk pendampingan pembuatan inovasi produk yang dilakukan adalah berupa tempat sampah dan tudung saji makanan. 

Menurut Bapak Wagiman, adanya pelatihan pembuatan inovasi produk anyaman sangat membantu untuk meningkatkan kreatifitas dari pelaku usaha. Beliau juga mengatakan bahwa terdapat kendala dalam memasarkan produk karena selama ini metode pemasarannya dengan menjajakan produknya di pasar belum lagi adanya kendala banyaknya produk yang homogen dan pangsa pasar yang begitu kompetitif.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
 

Oleh karena itu, selain melakukan pelatihan pembuatan inovasi produk, mahasiswa KKN juga melakukan sosialisasi tentang pemasaran produk melalui aplikasi digital dengan cara memasarkan produknya melalui aplikasi seperti facebook, Instagram dan lain sebagainya. Tidak hanya melakukan sosialisasi tentang startegi pemasaran produk saja mahasiswa KKN juga melakukan sosialisasi cara pembuatan akun toko online di e-commerce shopee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun