Microteaching merupakan metode pelatihan mengajar dalam skala kecil. Biasanya dilakukan di hadapan teman seangkatan dan dosen, kegiatan ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan dasar mengajar seperti membuka pelajaran, mengelola kelas, menyampaikan materi, menggunakan media pembelajaran, hingga menutup pelajaran dengan reflektif. Meskipun dilakukan dalam waktu singkat dan di lingkungan yang terkontrol, manfaatnya bagi calon pendidik sangat besar.
Salah satu kekuatan utama dari microteaching adalah memberikan ruang bagi calon guru untuk mengalami praktik nyata sebelum mereka benar-benar terjun ke sekolah. Dalam microteaching, mereka mendapatkan kesempatan untuk mencoba, gagal, belajar dari kesalahan, dan mencoba lagi. Proses ini sangat krusial karena dalam dunia nyata, tidak ada "ruang aman" untuk melakukan kesalahan tanpa konsekuensi langsung terhadap siswa.
Lebih dari itu, microteaching juga memberikan pengalaman belajar melalui umpan balik. Setelah melakukan simulasi mengajar, calon guru biasanya mendapatkan komentar dari dosen dan teman-teman sekelas. Umpan balik ini, apabila disampaikan secara konstruktif, dapat membuka wawasan dan membantu calon guru mengenali kelemahan maupun kekuatan diri yang selama ini tidak disadari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI