Mohon tunggu...
rehan hamdan
rehan hamdan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lulus S1 Kerja di kantor akuntan Eddy Kaslim Mencoba U/ membuat tulisan yang menarik u/ kompasiana dan seluruh dinia (gedubrak ... !!! )

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahal, Kata Orang "Uang" Tidak Bisa Bohong

17 September 2012   22:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:19 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selamat pagi yang indah

Roman Abranovich menguras rekeningnya 50 juta poundsterling atau 770 milyard untuk membayar akuisisi Fernando Torres yang sampai sekarang hanya menyumbangkan 9 gol premiere League buat Chelsea.
Di Kiev, ada seorang pemuda membeli gaun untuk pacarnya senilai 3.5 juta poundsterling atau 54 milyard rupiah, untuk sebuah gaun malam yang mungkin hanya di pakai sekali ( kalau gaun murah bisa dipakai ber kali-kali wong ga ada yang tanya)

Sepintas kita bisa berbicara tentang Uang maka semakin besar uang itu dipakai kita sebut " Mahal " atau semakin sedikit kita sebut " Murah " tergantung seberapa besar kita menilainya.
Menempati sebuah kamar di hotel bintang 5 di Jakarta kita harus membayar 250 USD atau 2.3 juta rupiah, harga jadi sangat murah jika dibandingkan kelas yang sama di Singappura dengan membayar 1000 USD semalam atau di Ramena Bali dengan 5000 USD semalam.
Tetapi hotel bisa dengan 20 USD menginap di Tune Hotel (iklan nee) tinggal sesuaikan dengan budget kita.
Demikian kita makan malam di Grill dengan 5 juta per Orang untuk 1 menu atau makan di Steak Factory (iklan) dengan 50 ribu rupiah untuk menu yang sama.
Coca Cola di Alfamart dibeli. Dengan harga 3000 rupiah, tapi di Mulia Hotel jadi 70 ribu rupiah per botol, Aqua 500ml seharga 1500 rupiah di tepi jalan, bisa dibeli 35.000 rupiah di lapangan Golf.
Banyak sekali perbandingan nilai Uang dimana kita menyebut Mahal dan dimana kita sebut Murah ada beberapa ketergantungan yakni :

Pertama : jumlah uang tersisa di kantong kita, kalau kita punya uang 1 juta maka membeli barang 1000 rupiah adalah murah.

Kedua : Kebutuhan, semakin kita membutuhkan sesuatu semakin murah nilainya walau semakin besar nilai uangnya, masuk Universitas ternama di Jakarta  dengan 100 juta rupiah adalah murah

Ketiga : karena Gengsi, memakai fulpen Montblank senilai 5000 USD, atau Hand phone Vertu senilai 35,000 USD atau Gaun Malam 54 milyard rupiah.

Masih banyak alasan mengapa kita katakan mahal atau murah itu karena "Uang",
bagaimana dengan Uang Rohani, dengan apa kita harus membayar, bagaimana tawar menawar, sebagai contoh Seorang Suami atau Ayah akan membayar sebuah kebahagiaan Rumah Tangganya,
berapa besar harus dibayarnya ?
Kalau saja kebahagiaan itu diibarat kan Gaun Malam yang mahal, atau kamar Hotel di Remana, atau makan di Grill, ataukah sebuah kebahagiaan hanya diibaratkan makan di pinggir jalan.
Kebahagiaan harus dibayar mahal, dan harga termahal adalah dengan pengorbanan sebuah  nyawa, harga diri dan masa depan seperti diatas kayu salib, mari kita hargai berapa besar nilai pengorbanan diatas kayu salib, dan semuanya untuk kita.
Bisa dibayangkan kita dibayar senilai Fernando Tores 770 Milyard, bagaimana kita dibayar dengan darah dan air dari lambungnya.
Nilai kehidupan termahal dalam hidup kita adalah Kebahagiaan, tetapi akan menjadi sangat murah kalau kita berkelebihan dalam berkat, kelebihan dalam suka cita, kelebihan dalam damai sejahtera.
Bisa di bayangkan kalau sedang lapar dan haus kasih sayang, miskin akan Cinta, melarat akan damai, maka Kebahagiaan akan sangat sangat Mahal, seperti ibarat kita mau membeli Gaun 54 Milyard.

Mari kita memperkaya diri kita terutama dalam Cinta, hidup dalam damai dan berbagi kasih dan perhatian, nicaya Kebahagiaan itu bisa dinilai Gratis !!!

Salam dalam Doa
Selamat menikmati damai dan sejahtera

Rehan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun