Gondoriyo, Semarang (19/7/2021) -- adanya PPKM darurat yang diberlakukan sejak (3/7), pemerintah membatasi pergerakan mobilisasi penduduk dikarenakan perkembangan kasus Covid-19 yang meningkat serta bertambahnya varian baru di banyak negara.Â
Akibatnya, pelaku UMKM seperti rumah makan, pedagang kecil, dan sebagainya akan kembali terpuruk. Dengan adanya kebijakan ini diperkirakan omset akan kembali turun hingga 50 persen.
Hal ini juga dirasakan oleh para pelaku UMKM di Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Dari hasil survei yang dilakukan terlebih pada UMKM Pempek Mama Twins, Sembako, Susu Sapi Segar, Penyetan, dan Bouquet Hampers dinyatakan bahwa warga tidak dapat memaksimalkan jam operasionalnya karena adanya penutupan penghentian operasional usaha pukul 20.00 WIB.
Dilain sisi, warga merasa bila siang hari konsumen jarang untuk keluar rumah untuk berbelanja karena kondisi daerah yang terik.
Oleh karena itu, dalam menghadapi situasi PPKM darurat, para pelaku UMKM mesti memutar otak agar roda bisnis tetap berjalan. Saat kunjungan fisik dibatasi dan makan di tempat dilarang sementara waktu, para pelaku usaha harus mengubah strategi sebagai adaptasi dari dampak adanya kebijakan ini.
Regina Angelia, sebagai salah satu mahasiswi KKN UNDIP jurusan Administrasi Bisnis mendapati peluang yang ada dari adanya peran digitalisasi sebagai solusi UMKM terhadap pertumbuhan bisnisnya di tengah kondisi pandemi.Â
Hal ini juga sejalan dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) mengenai tujuan mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun dan tujuan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak bagi semua. Untuk itu, dituangkan dalam programnya, yaitu,
"Edukasi terkait Digital Marketing dan Penggunaan Cashless sebagai Solusi Pelaku Bisnis untuk Memperluas Pasaran dan Kemudahan Bertransaksi Saat Pandemi Covid 19"
Program tersebut dilaksanakan dengan 2 tahap. Tahap Pertama pada Minggu (18/7/2021) dilaksanakan edukasi dan pembimbingan secara  virtual melalui aplikasi whatsapp group dengan pemaparan materi, tanya jawab, dan didukung adanya video materi yang memudahkan pemahaman untuk UMKM tersebut.