Mohon tunggu...
regina nababan
regina nababan Mohon Tunggu... lainnya

suka menari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gaya Kepemimpinan di Asrama Yayasan TB Soposurung: Antara Otoriter dan Demokratis dalam Dinamika Sosial

6 Oktober 2025   22:10 Diperbarui: 6 Oktober 2025   22:08 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 

3. Dampak Sosiologis: Dari Konflik ke Kolaborasi di Asrama Indonesia

Lalu, bagaimana kedua gaya ini bentuk masyarakat asrama? Otoriter ciptakan hierarki vertikal, seperti piramida sosial di mana pemimpin di puncak---cocok buat budaya Indonesia yang hormati senioritas, tapi bisa perkuat stratifikasi gender atau etnis. Demokratis, sebaliknya, bangun jaringan horizontal, mirip gotong royong desa yang Durkheim sebut solidaritas mekanik. Di Indonesia, evolusinya menarik: asrama tradisional seperti santri di pesantren sering otoriter untuk jaga nilai agama, tapi asrama urban mulai hibrida karena generasi Z yang haus partisipasi.

Pernahkah kamu lihat konflik nyata? Di asrama SMAN 5 Surabaya tahun lalu, gaya otoriter picu demo kecil karena aturan lockdown terlalu ketat, sementara di asrama ITB, pendekatan demokratis sukses atasi isu bullying dengan program anti-kekerasan yang dibuat bersama. Data Kemendikbudristek (2022) tunjukkan: asrama dengan kepemimpinan demokratis punya tingkat kepuasan penghuni 40% lebih tinggi. Tapi, tantangan budaya kita---seperti "malu" bicara terbuka---bikin transisi susah. Sosiologi bilang, kunci sukses adalah adaptasi: gabungkan disiplin otoriter dengan partisipasi demokratis untuk ciptakan "kepemimpinan transformasional" yang inspiratif.

Jadi, kepemimpinan di asrama itu seperti resep masakan: terlalu banyak garam (otoriter) bikin pahit, terlalu hambar (laissez-faire) bikin nggak bergizi, tapi pas (demokratis) bikin semua lahap. Taukah kamu, dengan gaya yang tepat, asrama bisa jadi sekolah hidup tentang masyarakat yang adil? Rekomendasi sederhana: Pemimpin asrama mulai adopsi hibrida---atur aturan dasar tapi libatkan suara semua. Buat penghuni seperti kita, yuk aktif usul ide; jangan cuma jadi penonton. Di era digital ini, asrama Indonesia punya potensi besar jadi laboratorium sosial yang mendidik generasi pemimpin masa depan. Pernahkah kamu coba jadi pemimpin kecil di asramamu? Mulai sekarang, yuk bangun harmoni bareng!

 

Referensi:

  • Lewin, K. (1939). Patterns of Aggressive Behavior in Experimentally Created Social Climates. Journal of Social Psychology.
  • Weber, M. (1947). The Theory of Social and Economic Organization.
  • Habermas, J. (1984). The Theory of Communicative Action.
  • Durkheim, . (1893). The Division of Labor in Society.
  • Data survei: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Laporan Asrama Pendidikan 2022.
    (Sumber tambahan: Jurnal Sosiologi UI dan situs resmi Kemendikbud.)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun