Mohon tunggu...
Regina Amelia
Regina Amelia Mohon Tunggu... Program Studi s1 Geografi, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Geografi, Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kartografi dan Dasar-Dasarnya

14 Oktober 2025   18:12 Diperbarui: 14 Oktober 2025   18:12 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


A. Definisi Kartografi

Kartografi merupakan termasuk gabungan antara seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berfokus dengan proses yang mencakup tahapan pengumpulan data, pengelompokan, analisis, evaluasi, hingga penggambaran informasi keruangan.  Melalui tahapan tersebut, data keterhubungan terhadap ruang yang akan diolah menjadi representasi visual yang menggambarkan kondisi permukaan bumi. Fungsi dari hasil Pemanfaatan hasil kartografi, dapat berupa peta konvensional maupun digital.

Semua langkah dalam proses kartografi secara teknis bertujuan untuk menunjukan gamabran suatu wilayah yang luas dalam bentuk yang lebih sederhana, sehingga informasi keruangan dapat dipahami dengan lebih mudah. penyajian peta pun terus berkembang Seiring perkembangan teknologi dan dinamika fenomena geografis, dari bentuk manual ke digital yang lebih interaktif dan akurat.

Semua peta yang dibuat pasti akan memperhatikan tanda informasi berupa grafis. Unsur-unsur dalam peta memebantu dalam bentuk informasi geografis sesuai dengan obyek yang diwakilinya sesuai informasi kondisi yang didapatkan:


a). Judul Peta

Judul peta merupakan unsur utama yang mencerminkan isi peta. Letaknya biasanya di bagian tengah atas, tetapi dapat ditempatkan di lokasi lain asalkan tidak mengganggu tampilan peta. Judul peta memungkinkan pembaca segera mengetahui daerah dan jenis informasi yang disajikan, sehingga judul harus jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.


b). Garis Astronomis

Garis astronomis membantu menentukan lokasi suatu tempat di bumi. Biasanya ditandai pada tepi peta dengan angka derajat, menit, dan detik tanpa menampilkan seluruh garis bujur atau lintang. Unsur ini penting untuk pembaca yang ingin mengetahui koordinat suatu lokasi dengan akurat.


c). Skala Peta

Skala menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sebenarnya di lapangan. Skala dapat berupa angka/pecahan, kalimat, atau grafik. Skala besar menunjukkan detail yang rinci, sedangkan skala kecil menampilkan gambaran umum wilayah. Dengan skala, pembaca dapat menilai tingkat ketelitian, ukuran, dan generalisasi peta.


d). Legenda atau Keterangan

Legenda berisi penjelasan simbol-simbol yang digunakan dalam peta. Unsur ini memudahkan pembaca memahami arti setiap tanda, baik titik, garis, maupun pola warna. Legenda penting agar informasi peta tidak membingungkan dan tujuan pembuatan peta tercapai.\


E). Tanda Arah atau Orientasi

Tanda arah menunjukkan posisi utara, selatan, timur, dan barat di peta. Biasanya arah utara ditempatkan di atas peta. Orientasi membantu pembaca membaca peta dengan benar dan menyesuaikan arah di lapangan, sehingga peta nyaman digunakan tanpa membolak-balik lembar peta.


F). Simbol an Warna

Simbol dan warna digunakan untuk menggambarkan objek dan karakteristik permukaan bumi. Simbol dapat berupa titik, garis, area, atau pola, sedangkan warna bisa bersifat kualitatif untuk membedakan jenis objek, atau kuantitatif untuk menunjukkan intensitas atau jumlah. Unsur ini memudahkan pembaca mengidentifikasi dan membandingkan informasi di peta.


G). Sumber dan Tahun Pembuatan Peta

Sumber dan tahun pembuatan memastikan data peta dapat dipercaya. Pembaca dapat menilai validitas informasi serta relevansi peta terhadap kondisi terkini. Unsur ini juga memberikan identitas peta, termasuk penyusun, metode pemetaan, dan proyeksi yang digunakan.

 

H). Inset dan Indeks Peta

Inset adalah peta kecil yang memperbesar bagian tertentu dari wilayah yang digambarkan, sedangkan indeks menunjukkan letak peta dalam seri peta yang lebih besar. Unsur ini memudahkan pembaca menavigasi peta dan menemukan lokasi spesifik dalam konteks wilayah yang lebih luas.


I). Grid dan Nomor Peta

Grid adalah jaringan kotak-kotak pada peta yang membantu menandai posisi titik atau lembar peta tertentu, sedangkan nomor peta menunjukkan letak peta dalam seri pemetaan. Kedua unsur ini penting untuk pengorganisasian, penelusuran, dan referensi ketika menggunakan banyak lembar peta sekaligus.

 

B). Definisi Proyeksi Peta 

Proyeksi peta merupakan proses pembuatan representasi permukaan bumi melalui titik-titik pada permukaan bumi (globe) dipindahkan ke bidang datar dengan sistem koordinat tertentu, yang awalnya berbentuk tiga dimensi menjadi bidang datar dua dimensi. Tujuan utama dari proyeksi peta adalah menggambar permukaan bumi secara akurat ke dalam bidang datar, dengan tetap memperhatikan syarat-syarat geometris dan sifat-sifat tertentu agar kesalahan dapat diminimalkan.

Model ellipsoid atau bola tak sempurna, menjadi acuan utama dalam penentuan posisi titik bumi. sedangkan parameter perbedaan skala besar dan kecil bukan merupakan unsur ellipsoid, melainkan akibat dari proses pemindahan ke bidang datar. Maka dari itu agar hasil proyeksi memiliki ketelitian tinggi dan kesalahan dapat diperkecil hingga seminimal mungkin, maka proses pemindahan dari permukaan bumi ke bidang datar harus memenuhi syarat-syarat proyeksi peta berikut:

Bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan. Artinya, bentuk wilayah di peta harus menyerupai bentuk aslinya di globe.

Luas permukaan yang diproyeksikan harus tetap atau ekuivalen dengan luas sebenarnya setelah dikalikan dengan skala peta.

Jarak antara dua titik di peta harus proporsional dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi setelah dikalikan dengan skala.


a). Macam-Macam Proyeksi Peta

1) Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetris :

  • Proyeksi Normal

Sumbu simetris bidang proyeksi berhimpit dengan sumbu rotasi bumi.

  • Proyeksi Miring

Sumbu simetris membentuk sudut terhadap sumbu bumi.

  • Proyeksi Transversal

Sumbu simetris tegak lurus terhadap sumbu bumi atau berada di bidang ekuator.

 

2) Berdasarkan Bidang Asal Proyeksi yang Digunakan

                                  

  • Proyeksi Zenithal / Azimuthal

Proyeksi azimuthal menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi yang menyinggung bola bumi pada satu titik tertentu. Proyeksi ini sering digunakan untuk memetakan wilayah kutub atau area terbatas di sekitar titik sentral.


Ciri-ciri Proyeksi Zenithal:

-Garis bujur digambarkan sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub.

-Garis lintang berbentuk lingkaran konsentris yang mengelilingi kutub.

-Sudut antar garis bujur sama besar, menjaga konformitas sudut.


  Jenis-jenis Proyeksi Zenithal/Azimuthal:

-Azimut Normal: bidang proyeksi menyinggung kutub.

-Azimut Transversal: bidang proyeksi tegak lurus terhadap ekuator.

-Azimut Oblique: bidang proyeksi menyinggung titik antara kutub dan ekuator.


  • Proyeksi Kerucut 

Proyeksi kerucut dilakukan dengan memindahkan garis-garis meridian dan paralel dari globe ke bidang berbentuk kerucut yang menyinggung bola bumi. Proyeksi ini paling sesuai untuk memetakan wilayah lintang menengah.


       Ciri-ciri Proyeksi Kerucut:

 Garis paralel digambarkan sebagai lingkaran.

 Garis bujur digambarkan sebagai garis lurus yang bertemu di puncak kerucut.


 Jenis-jenis Proyeksi Kerucut:

Kerucut Normal atau Standar: bidang kerucut menyinggung bola bumi pada satu garis paralel (paralel standar).

Kerucut Transversal: sumbu kerucut tegak lurus terhadap sumbu bumi.

Kerucut Oblique: sumbu kerucut membentuk sudut miring terhadap sumbu bumi.

 

  • Proyeksi Silinder

Proyeksi silinder menggunakan bidang berbentuk silinder yang menyinggung bola bumi, biasanya pada garis khatulistiwa.


       Ciri-ciri Proyeksi Silinder:

Garis paralel: digambarkan sebagai garis horizontal.

Garis meridian: digambarkan sebagai garis vertikal lurus.

                                  

      Jenis-jenis Proyeksi Kerucut:

Silinder Normal: bidang silinder menyinggung bumi sepanjang ekuator.

Silinder Transversal: sumbu silinder tegak lurus terhadap ekuator.

Silinder Oblique: sumbu silinder membentuk sudut miring terhadap ekuator.


 3) Berdasarkan Bidang Asal Proyeksi yang Digunakan :

  • Proyeksi Ekuivalen

Mempertahankan kesetaraan luas. Luas suatu daerah di peta sebanding dengan luas sebenarnya di permukaan bumi setelah disesuaikan dengan skala.


  • Proyeksi Konform

Mempertahankan bentuk dan sudut. Setiap sudut di peta sama dengan sudut sebenarnya di permukaan bumi.


  • Proyeksi Ekuidistan

Mempertahankan jarak. Jarak antara dua titik di peta sebanding dengan jarak sebenarnya setelah dikalikan dengan skala.



Sumber:

Indrayana, I. D. G. R. (n.d.). Sistem informasi geografis (CB133). Universitas Udayana. https://www.unud.ac.id/upload/kuisioner/4789361353.pdf. Diakses: 11 Oktober 2025

Sugiarto, A., Ahwan, F., Andri, I., & Sejati, E. (2024). Pengantar kartografi: Aplikasi keterampilan dan pendidikan peta. CV. Eureka Media Aksara.

Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK). (n.d.). Pembelajaran 4: Unsur-unsur peta untuk memahami lokasi geografis. Modul Belajar Mansiri. https://cdn gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Geografi/PER%20PEMBELAJARAN/Pembelajaran%204%20IPS%20-%20Geografi.pdf Diakses: 11 Oktober 2025

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun