Mohon tunggu...
Refki Adaniyah Tambak
Refki Adaniyah Tambak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Marketing Syariah Dilakukan dengan Komunikasi dan Silaturahmi, Apakah dapat Meningkatkan Penjualan?

15 Juni 2021   13:17 Diperbarui: 15 Juni 2021   13:27 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui dalam dunia bisnis pastinya memerlukan strategi marketing untuk meningkatkan penjualan pada sebuah usaha. Strategi marketing merupakan aspek penting yang harus dimiliki jika ingin bisnis yang kita jalani berkembang dan dikenal banyak orang.  Pengertian strategi marketing sendiri adalah perencanaan pemasaran bisnis agar para konsumen terpengaruh/berkeinginan untuk membeli barang yang kita perjual belikan. Dalam Islam ada yang dinamakan strategi marketing syariah, yang mana strateginya sesuai dengan akad dan prinsip muamalah dalam Islam. Hal ini disebabkan karena marketing syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholder-nya, yang keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. Artinya dalam seluruh proses marketing syariah, baik itu proses penciptaan, proses penawaran, dan proses perubahan nilai tidak ada yang boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat.

Al-Quran juga mengatur kegiatan kehidupan dan etika perdagangan atau pemasaran. Salah satu ayat Al-Quran yang dipedomani sebagai etika marketing adalah Qs. Al-Baqarah. Ayat tersebut sangat relavan untuk dipedomani dalam pelaksanaan tugas marketing, sebab marketing merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah perusahaan. Dari ayat tersebut dapat kita ketahui pula bahwa perusahaan harus menjamin produknya. Jaminan yang dimaksud mencakup dua aspek, yang pertama ada material, yaitu mutu bahan, mutu pengolahan, dan mutu penyajian. Yang kedua ada aspek non material, aspek ini mencakup kehalalan dan keislaman dalam penyajian.  Dan Allah juga menjelaskan manfaat produk, yang dikatakan manfaat produk adalah apabila proses produksinya benar dan baik. Adapun metode yang dapat kita gunakan agar proses produksi dapat berjalan dengan baik dan benar menurut Al-Quran adalah sesuai petunjuk dalam QS. Al-An’am:143, yang artinya, “beritahukanlah kepadaku (berdasarkan pengetahuan) jika kamu memang orang-orang yang benar”. Ayat ini mengajarkan kita, untuk meyakinkan seseorang terhadap kebaikan haruslah berdasarkan ilmu pengetahuan, data, dan fakta. Oleh karena itu taukah kamu bahwa strategi marketing syariah dapat meningkatkan penjualan loh!. Dalam Islam strategi marketing dapat dilakukan dengan komunikasi dan silaturahmi dalam rangka untuk memperkenalkan produk atau barang dagangan. Menjaga silatuhrahmi sesama manusia adalah hal yang wajib karena dalam pemasaran tentunya akan bertemu dengan orang banyak, semakin banyak relasi yang dikenal akan semakin memperkenalkan produk kita dan akan memperpanjang tali silaturahmi. Oleh karena itu strategi dengan komunikasi dan silatuhrahmi dapat meningkatkan penjualan. Raulullah SAW telah mengajarkan umatnya untuk berdagang dengan menjungjung tinggi etika keislaman. dalam beraktivitas ekonomi umat Islam dilarang melakukan tindakan bathil. Namun harus melakukan kegiatan ekonomi dengan saling ridho, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha penyayangkepadamu.

Strategi ekonomi Islam yang disertai keikhlasan semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah, maka bentuk transaksinya insyaAllah akan menjadi nilai dihadapan Allah SWT. Ada beberapa sifat Nabi Muhammda yang dapat kita contoh dan teladani,  yang mana sifat ini membuat Nabi Muhammad berhasil dalam melakukan bisnis, yaitu sebagai berikut:

  • Shiddiq (jujur atau benar)dalam berdagang Nabi Muhammad selalu dikenal sebagai seorang pemasar yang jujur dan benar dalam menginformasikan produknya.
  • Amanah (dapat dipercaya) saat menjadi pedagang atau pebisnis Nabi Muhammad selalu mengembalikan hak milik atasnnya, baik itu berupa hasil penjualan maupun sisa barang.
  • Fathanah (cerdas) dalam hal ini pemimpin yang memahami, menghayati, dan mengenal tugas dan tanggung jawab bisnisnya dengan sangat baik.
  • Tabliqh (komunikatif) seorang pebisnis harus mampu menyampaikan keunggulan-keunggulan produk dengan menarik dan tetap sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dan kebenaran.

Dalam melakukan pemasaran juga memerlukan etika bisnis,agar para konsumen semakin tertarik dan senang berbelanja di took kita. Ada beberapa etika yang harus diperhatikan menurut Islam, yaitu:

  • Memiliki kepribadian yang baik dan spiritual (takwa) sehingga dalam melakukan pemasaran tidak semata-mata untuk kepentingan sendiri, tetapi untuk menolong sesama juga. Pemasaran dilakukan dalam rangka untuk melakukan kebajikan dan ketakwaan kepada Allah dan bukan sebaliknya.
  • Berlaku adil dalam berbisnis, karena sikap adil akan mendekatkan pelakunya pada nilai ketakwaan.
  • Berkepribadian baik dan simpatik dan menghargai hak orang lain akan membuat orang lain bahagia dan senang. Islam melarang seseorang mengambil hak orang lainsecara bathil, tidak baik dan tidak simpatik.
  • Selalu menepati janji dan tidak curangdalam pemasaran termasuk dalam penentuan kuantitas barang dan jasa.
  • Tidak melakukan suap, karena melakukan suap menyuap dilarang dalam Islam.
  • Segala bentuk aktivitas ekonomi harus memberikan manfaat kepada banyak pihak, tidak hanya untuk individu dan kelompok tertentu.
  • Saling bekerja sama dengan tujuan untuk dapat saling memberikan manfaat menuju kesejahteraan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun