Mohon tunggu...
Mysticeti
Mysticeti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jualan Dua Belas Jam Gak Dapat Apa-Apa

30 Oktober 2022   03:35 Diperbarui: 30 Oktober 2022   06:18 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagai seorang kepala keluarga sudah menjadi kewajiban baginya untuk memenuhi kebutuhan bagi keluarganya. Hingga saat ini masih terasa betapa sulitnya mencari pekerjaan, tidak semua orang beruntung mendapatkan pekerjaan yang layak. Jaman sekarang setidaknya dipagi hari punya pekerjaan dan tidak hanya diam dirumah saja sudah menjadi kesyukuran. 

Pak S berusia 65 tahun yang bekerja sebagai penjual mainan di toko kelontong. Dagangannya dibuka mulai pukul 6 pagi sampai pukul 7 malam. Penghasilan yang diperoleh tiap hari tidak tentu bahkan ketika toko sepi maka Pak S tidak mendapat penghasilan di hari itu. Apalagi beliau sebenarnya hanyalah seseorang yang hanya membantu menjualkan boneka milik temannya (distributor),  lantas bagaimana dengan hari hari berikutnya?. Dulu mungkin masih sempat ramai ketika masih belum banyak saingan toko tok besar, toko yang memiliki koleksi lebih banyak, tetapi diakhirnya saingan semakin banyak dan tokonya kini semakin sepi. 

Toko-toko yang sepi kebanyakan adalah toko kelontong pinggir jalan yang bangunannya sudah tua dan dan sepi dianggap kurang menarik serta. Tips yang dapat digunakan untuk dagangan semacam Pak S ini adalah: 

  • Memperbarui penataan toko (renovasi)
  • Menata kembali barang dagangan
  • Memperbarui barang yang di jual

Tidak banyak disadari oleh masyarakat untuk memperhatikan dagangan yang dimiliki, dan tidak semua dapat melaksanakan perencanaan tersebut. 

Pak S dengan toko yang sesederhana itu seharusnya juga perlu dalam hal reovasi dan kebaruan produk yang dimilikinya. Tetapi bagai mana terkadang memang tak terfikirkan hal tersebut, memiliki toko saja sudah merasa senang dan rasanya bersyukur sekali atas nikmat Tuhan. Renovasi toko serta memperbarui dagangangn perlu biaya yang tidak sedikit  dan tenaga cukup banyak. Ketika kondisi toko toko yang hanya sesederhana itu dan jauh itu, kita sebagai mahasiswa ketika ingin mengulurkan tanya agar menjadi hal yang sia-sia. Gaji saja yang dimiliki Pak S pun dikira dikira juga hanya cukup digunakan untuk makan di hari tersebut dan kecil kemungkinan untuk ditabung. Tetapi Pak S selalu bersyukur atas apa yang diebrikan Tuhannya kepadanya.

Seperti yang dilakukan untuk menuntaskan tugas RL (Rencana Tindak Laanjut) kemarin yang diadakan oleh IMM untuk saling peduli kepada sekitar maka diberikan tugas untuk menganalisis sosial di sekitar. Kegiatan atau oenugasan tersebut juga bermanfaaat bagi kebanyakan orang dan berbagai lapisan juga jika permasalahannya dikuak betu-betul. 

"Untuk mendapatkan hal yang lebih baik, perlu adanya usaha yang maksimal" 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun