Berbeda dengan HDD, SSD (Solid State Drive) tidak menggunakan komponen mekanik sama sekali. Semua proses penyimpanan dan pembacaan data dilakukan secara elektronik melalui chip memori NAND Flash. Ini membuat SSD jauh lebih cepat dan tahan terhadap guncangan.
Sektor Logis di SSD
Sama seperti HDD, SSD juga menggunakan istilah "sektor" untuk menggambarkan unit penyimpanan terkecil. Namun bedanya, sektor pada SSD bersifat logis, bukan fisik. Artinya, sektor hanyalah cara sistem operasi mengatur data agar tetap kompatibel, sementara penyimpanan sesungguhnya dilakukan di dalam sel memori yang disusun menjadi halaman (pages) dan blok (blocks).
Ukuran sektor pada SSD biasanya 4KB, yang juga menjadi standar sistem operasi modern. Namun, di balik layar, SSD bisa menyimpan data dalam struktur yang jauh lebih kompleks dari sekadar sektor sederhana.
Keunggulan dan Kecepatan Akses
Karena tidak ada bagian yang bergerak, SSD dapat mengakses data secara langsung tanpa perlu waktu tunggu. Ketika Anda membuka file, SSD langsung membaca data dari sel memori yang berisi sektor logis tersebut.
Inilah alasan utama mengapa SSD bisa booting sistem operasi hanya dalam hitungan detik, sementara HDD membutuhkan waktu lebih lama.
Wear Leveling dan Manajemen Sektor
Namun, teknologi elektronik juga memiliki tantangan sendiri. Setiap sel memori pada SSD hanya bisa ditulis dan dihapus dalam jumlah terbatas sebelum aus. Untuk mengatasi hal ini, SSD menggunakan teknologi wear leveling --- sistem yang mendistribusikan penulisan data secara merata ke seluruh sektor agar usia SSD lebih panjang.
Selain itu, SSD juga dilengkapi dengan sektor cadangan (spare sectors). Jika ada sektor yang rusak, sistem akan otomatis menggantinya dengan sektor cadangan tanpa disadari pengguna.
3. Perbedaan Cara Kerja Sektor pada HDD dan SSD
Perbedaan paling mencolok antara HDD dan SSD terletak pada cara sektor diakses dan dikelola.
Pada HDD, sektor benar-benar ada secara fisik di piringan magnetik. Kepala baca harus berpindah ke lokasi yang tepat untuk menulis atau membaca data. Proses ini membuat HDD lebih lambat dan rentan terhadap kerusakan mekanis.