Karakteristik microSD
Kartu microSD adalah media penyimpanan berbasis NAND Flash dengan ukuran sangat kecil, biasanya digunakan pada smartphone, kamera, drone, hingga perangkat IoT. Komponen utama microSD meliputi:
-
Chip NAND Flash -- menyimpan data dalam bentuk blok dan halaman.
Kontroler -- bertugas mengatur proses baca/tulis, koreksi error, dan manajemen blok buruk.
PCB -- jalur yang menghubungkan pin ke chip.
Pin Konektor -- jalur antarmuka fisik ke perangkat host.
Karena ukurannya kecil dan sering dipakai pada perangkat portabel, microSD rentan rusak baik secara fisik maupun logis.
Jenis Kerusakan microSD
1. Kerusakan Fisik
Pin konektor tergores, aus, atau berkarat.
PCB retak akibat terlipat atau patah.
Paparan kelembaban menyebabkan korosi.
2. Kerusakan Logis
File system corrupt (FAT32, exFAT).
Data hilang akibat format ulang atau penghapusan.
Malware mengubah struktur partisi.
3. Kerusakan Firmware/Kontroler
Mapping table hilang.
Kontroler tidak merespons host.
Tegangan abnormal membuat microSD tidak terdeteksi.
Prosedur Pemulihan Data
Tahap 1: Diagnosis Awal
Coba akses microSD menggunakan card reader berbeda.
Jalankan perintah seperti diskpart (Windows) atau lsblk (Linux) untuk melihat apakah kartu terdeteksi.
Gunakan software analisis sektor untuk melihat apakah data masih terbaca.
Tahap 2: Pemulihan Logis
Jika microSD terdeteksi tetapi data tidak bisa diakses:
Gunakan software recovery (misalnya R-Studio, DMDE, atau Photorec).
Lakukan imaging sektor demi sektor untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Analisis partisi dan lakukan rekonstruksi file system.
Tahap 3: Pembersihan Fisik
Jika pin konektor terkorosi atau kotor:
Bersihkan menggunakan fibreglass pen brush.
Gunakan isopropyl alcohol untuk menghilangkan residu.
Uji kembali di card reader setelah pembersihan.
Tahap 4: Bypass Pin atau Jalur Rusak
Jika ada pin konektor patah:
Identifikasi pinout microSD (VCC, GND, CMD, CLK, DAT0--DAT3).
Solder kabel jumper langsung ke jalur PCB.
Hubungkan microSD ke pembaca khusus yang mendukung akses langsung.
Tahap 5: Chip-Off Recovery
Jika kontroler gagal:
Lepas chip NAND menggunakan hot air rework station dengan suhu terkontrol.
Bersihkan pad chip dengan wick dan flux.
Pasang chip ke adapter NAND khusus di programmer.
Ekstrak dump mentah dari NAND.
Gunakan software spesialis untuk merekonstruksi data dari dump.
Tantangan Teknis
Ukuran microSD yang kecil -- sulit dikerjakan tanpa alat presisi.
Enkripsi bawaan perangkat -- beberapa smartphone mengenkripsi data, membuat dump mentah sulit dibaca.
Mapping table kompleks -- kontroler menyebarkan data secara acak di NAND.
Resiko kerusakan fisik -- panas berlebihan saat chip-off bisa merusak NAND permanen.
Studi Kasus
MicroSD Kamera Tidak Terbaca
Setelah dicek, pin berkarat. Pembersihan dengan pen brush membuat kartu terdeteksi kembali dan data berhasil disalin.MicroSD Patah Akibat Tekanan
Jalur VCC terputus. Setelah disambung dengan jumper, microSD bisa dibaca di programmer, meski tidak bisa dipakai normal lagi.MicroSD dengan Kontroler Rusak
Chip-off dilakukan, dump NAND berhasil, tetapi data terenkripsi karena dipakai pada smartphone Android dengan full-disk encryption.
Alat yang Umum Digunakan
Card reader berkualitas tinggi.
Multimeter untuk memeriksa koneksi pin.
Hot air rework station untuk melepas chip.
Fibreglass pen brush untuk membersihkan pad.
Programmer NAND (misalnya PC-3000 Flash) untuk membaca chip secara langsung.
Software recovery untuk parsing dump.
Kesimpulan
Pemulihan data dari microSD rusak membutuhkan pendekatan bertahap, mulai dari pembersihan sederhana, bypass jalur, hingga metode paling kompleks yaitu chip-off recovery. Dengan diagnosis tepat dan peralatan sesuai, peluang keberhasilan pemulihan data bisa tinggi meskipun kartu tidak terbaca sama sekali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI