Solid State Drive (SSD) kini menjadi pilihan utama bagi banyak pengguna komputer dan laptop karena kecepatannya jauh melampaui Hard Disk Drive (HDD) tradisional. Namun, SSD sendiri memiliki beberapa jenis dengan karakteristik yang berbeda, terutama SSD SATA dan SSD NVMe. Keduanya sama-sama menawarkan performa lebih baik daripada HDD, tetapi masing-masing punya kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli.
Kelemahan SSD SATA
Meskipun SSD SATA sudah sangat populer dan harganya lebih terjangkau dibandingkan NVMe, bukan berarti perangkat ini tanpa kekurangan. Berikut beberapa poin kelemahan yang perlu diperhatikan:
Kecepatan Terbatas
SSD SATA memiliki batas kecepatan karena masih menggunakan protokol lama, yaitu SATA III, dengan kecepatan maksimal sekitar 550 MB/s. Jika dibandingkan dengan SSD NVMe yang didukung koneksi PCIe, tentu SSD SATA tidak bisa diunggulkan dalam hal performa transfer data.Tampilan Kurang Menarik
Dari segi fisik, banyak SSD SATA yang menggunakan PCB berwarna hijau polos. Bagi sebagian orang, terutama yang merakit PC dengan konsep estetik, tampilan SSD SATA terasa kurang menarik dan tidak se-“keren” SSD NVMe yang biasanya hadir dengan desain heatsink atau cover khusus.Mengurangi Efisiensi Slot
Jika Anda menggunakan SSD M.2 SATA, salah satu slot SATA pada motherboard akan otomatis non-aktif. Hal ini tentu mengurangi nilai efisiensi, apalagi bagi pengguna yang ingin memasang beberapa perangkat penyimpanan sekaligus.
Kelemahan SSD NVMe
Di sisi lain, SSD NVMe memang menawarkan kecepatan yang jauh lebih tinggi, bisa mencapai ribuan MB/s berkat dukungan jalur PCIe. Namun, perangkat ini juga memiliki kekurangan yang tak bisa diabaikan:
Lebih Cepat Panas
Karena kecepatan dan daya kerjanya yang tinggi, SSD NVMe cenderung menghasilkan suhu panas lebih besar dibandingkan SSD SATA. Hal ini bisa memengaruhi stabilitas jika tidak diimbangi dengan sistem pendingin yang baik.Butuh Pendinginan Tambahan
Untuk mengatasi masalah panas, pengguna SSD NVMe seringkali harus menambahkan pendingin, baik berupa kipas casing yang optimal maupun heatsink khusus pada motherboard. Tanpa sistem pendinginan yang memadai, performa SSD NVMe bisa turun karena mekanisme thermal throttling.Membutuhkan Dukungan Motherboard Khusus
Tidak semua motherboard mendukung SSD NVMe. Perangkat ini membutuhkan slot M.2 dengan jalur PCIe x4 atau minimal PCIe x2 agar bisa bekerja optimal. Jika motherboard hanya mendukung SATA, maka NVMe tidak dapat digunakan.
Kesimpulan
Perbedaan paling mencolok antara SSD SATA dan NVMe terletak pada kecepatan, kemampuan memproses perintah, dan kecanggihan teknologi yang digunakan. NVMe memang unggul dalam performa, tetapi kelemahan seperti panas berlebih dan kebutuhan hardware khusus bisa menjadi pertimbangan.
Sementara itu, SSD SATA lebih stabil, hemat energi, dan lebih ramah di berbagai sistem meskipun kalah dari sisi kecepatan. Dengan kata lain, kelebihan SSD SATA justru berada pada titik di mana SSD NVMe memiliki kelemahan.
Jadi, pemilihan SSD terbaik tetap bergantung pada kebutuhan Anda. Jika fokus pada performa tinggi seperti gaming berat atau pekerjaan editing profesional, NVMe lebih cocok. Namun, jika mengutamakan kestabilan, efisiensi, dan kompatibilitas luas, SSD SATA bisa menjadi pilihan yang tepat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI