Ketiga bagian ini saling terhubung erat. Bila salah satunya bermasalah, akses data dapat terganggu total. Contohnya, jika firmware rusak, smartphone mungkin tidak lagi mendeteksi memori internal, meskipun data fisik masih tersimpan pada NAND.
Tantangan Recovery Data pada UFS
Recovery data dari UFS memiliki tantangan lebih kompleks dibandingkan media penyimpanan lain seperti HDD atau eMMC. Beberapa faktor yang membuatnya sulit antara lain:
-
Enkripsi Default
Banyak smartphone modern menggunakan enkripsi bawaan di tingkat sistem, biasanya berbasis algoritma AES. Artinya meskipun data dari chip berhasil diekstrak secara fisik, file tetap tidak dapat diakses tanpa kunci enkripsi yang unik untuk tiap perangkat. Pinout yang Berbeda
Setiap produsen smartphone dapat menggunakan konfigurasi pinout yang berbeda pada UFS, sehingga proses akses langsung melalui metode chip-off membutuhkan dokumentasi teknis yang tepat. Tanpa itu, risiko kerusakan chip semakin tinggi.Firmware Terkunci
Firmware pada UFS biasanya tidak standar antar perangkat, bahkan antar model dalam satu merek pun bisa berbeda. Hal ini membuat penggunaan alat recovery umum sering gagal mengenali struktur internal data.Kompleksitas Data Mapping
UFS menggunakan algoritma wear leveling, bad block management, serta data scrambling. Akibatnya, lokasi fisik data tidak sama dengan logika sistem file. Untuk mengembalikan data, teknisi harus memahami cara pemetaan ulang blok secara akurat.
Metode Recovery Data dari UFS
Ada beberapa metode utama yang digunakan untuk recovery data dari chip UFS, masing-masing dengan kelebihan dan keterbatasan:
JTAG atau ISP (In-System Programming)
Metode ini menghubungkan ke titik test point pada motherboard smartphone untuk mengakses chip tanpa melepasnya. Cocok untuk kasus di mana sistem masih merespons meski rusak sebagian. Namun, tidak semua perangkat mendukung cara ini.Chip-Off Recovery
Chip UFS dilepas dari motherboard menggunakan alat rework station khusus, kemudian dibaca menggunakan programmer profesional. Metode ini berisiko tinggi karena chip rentan rusak saat dipanaskan. Setelah data diekstrak, enkripsi tetap menjadi kendala besar.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!