Solid State Drive (SSD) telah menjadi standar utama dalam penyimpanan modern karena kecepatan dan efisiensinya. Namun, di balik keunggulan ini terdapat kerentanan unik yang tidak dialami HDD, yaitu kerusakan firmware. Berbeda dengan sektor fisik yang rusak, masalah firmware SSD sering kali membuat perangkat tidak terdeteksi sama sekali oleh sistem, sehingga recovery data jauh lebih kompleks.
Peran Firmware dalam SSD
Firmware adalah perangkat lunak tingkat rendah yang mengontrol interaksi antara NAND flash, controller, dan host system. Fungsi utama firmware meliputi:
Manajemen wear leveling -- mendistribusikan beban tulis agar sel NAND tidak cepat aus.
Garbage collection -- membersihkan blok yang sudah tidak digunakan.
Error correction -- menggunakan ECC (Error Correction Code) untuk memperbaiki data rusak.
Mapping logical-to-physical -- mengatur bagaimana data logis ditranslasikan ke sel fisik NAND.
Tanpa firmware yang berfungsi dengan baik, SSD tidak bisa beroperasi meskipun NAND chip masih sehat.
Gejala Kerusakan Firmware SSD