Di dunia pemulihan data, ada satu pertanyaan yang sering muncul: apakah data masih bisa diselamatkan setelah recovery sebelumnya gagal? Pertanyaan ini semakin rumit jika perangkat yang dimaksud adalah SanDisk Extreme SSD, sebuah drive populer yang ternyata menyimpan jebakan tersembunyi---enkripsi hardware yang tidak bisa ditembus.
Salah satu kasus yang menarik datang dari sebuah video dokumentasi teknis yang membongkar misteri kegagalan recovery SSD SanDisk Extreme. Klien membawa SSD ini ke teknisi profesional setelah sebelumnya mencoba recovery di tempat lain. Hasilnya? Drive tetap tidak terbaca, dan lebih parah lagi, kerusakan di level controller sudah terjadi.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
SSD terlihat menyala dan terdeteksi secara listrik, tetapi tidak muncul di sistem operasi. Artinya, daya masuk tapi kontrolernya tidak bekerja sebagaimana mestinya. Banyak yang mengira cukup ganti casing atau kabel, namun nyatanya masalahnya lebih dalam.
Masalah utama pada SSD ini adalah penggunaan enkripsi hardware. Ini artinya, data yang disimpan dalam chip memori NAND sudah dalam bentuk terenkripsi dan hanya bisa didekripsi oleh controller aslinya. Jadi, meskipun data masih "utuh" di dalam chip, tanpa controller yang berfungsi, tidak ada cara untuk membacanya.
Solusi-Solusi yang Dicoba
Beberapa langkah teknis yang umum dilakukan termasuk:
Swap PCB ke papan donor yang identik
Pembacaan langsung chip NAND (chip-off)
Penggunaan perangkat recovery profesional seperti PC-3000
Namun, semua metode tersebut tetap terganjal pada satu fakta penting: tanpa key enkripsi di dalam controller, data tetap tidak bisa diakses. Bahkan chip-off sekalipun tidak membantu dalam kasus ini.