Warisan CompactFlash dan Kebangkrutan Interface PATA
CompactFlash (CF) adalah media penyimpanan yang sempat merajai dunia fotografi dan industri sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994. Di masa kejayaannya, CF adalah andalan utama para fotografer profesional karena ketahanannya, kapasitas besar, serta kecepatan baca/tulis yang (pada saat itu) mengesankan. Namun, seiring berkembangnya teknologi dan kebutuhan performa tinggi, interface CF berbasis PATA (Parallel ATA) menjadi hambatan besar. Dunia mulai beralih ke SATA dan PCIe, dan CF pun mulai tertinggal.
Masuklah CFexpress: sebuah format baru yang dikembangkan oleh CompactFlash Association sebagai evolusi alami CF. Ia tidak hanya berusaha mengangkat kembali nama CompactFlash, tapi juga ingin membuktikan bahwa media penyimpanan yang tangguh bisa tetap relevan di era NVMe.
CFexpress: Evolusi atau Revolusi?
Diperkenalkan pada tahun 2016, CFexpress langsung mencuri perhatian karena arsitekturnya yang sepenuhnya modern. Ia mengadopsi interface PCIe dan protokol NVMe, sama seperti SSD kelas atas yang digunakan di PC dan laptop. Hasilnya? Kecepatan baca dan tulis yang ekstrem, latency rendah, dan skalabilitas yang jauh di atas format lama.
CFexpress hadir dalam tiga form factor:
Type A: kecil dan ringan, cocok untuk kamera mirrorless ringkas.
Type B: ukuran sedang, menggantikan XQD. Ini yang paling banyak dipakai di kamera high-end.
Type C: lebih besar, didesain untuk kebutuhan industri dan sinematografi kelas berat.