Pernah nggak, kamu simpan dokumen penting, lalu tiba-tiba listrik mati? Atau kamu cabut flashdisk tanpa eject dulu? Lalu, pas dinyalain lagi, file-nya jadi rusak atau nggak bisa dibuka. Nah, kasus-kasus kayak gitu seringkali berkaitan dengan satu hal yang jarang diperhatikan oleh pengguna biasa: sistem pengaturan penyimpanan file. Salah satunya adalah File Allocation Table atau yang lebih dikenal dengan singkatan FAT.
File Allocation Table ini ibarat peta atau buku catatan yang mencatat di mana letak setiap bagian dari file kamu di drive. Tanpa dia, komputer nggak akan tahu letak file kamu, meskipun secara fisik data masih ada di sana. Makanya, kalau FAT ini rusak, file kamu bisa 'hilang' meskipun sebenarnya belum terhapus.
Nah, biar makin paham, yuk kita bahas lebih dalam apa itu FAT, bagaimana cara kerjanya, dan apa hubungannya dengan proses menyimpan file di hard disk, flashdisk, atau kartu memori.
Menyimpan File Itu Nggak Sesederhana Kelihatannya
Setiap kali kamu menyimpan file---entah itu dokumen Word, video, atau foto selfie---komputer tidak langsung meletakkannya sebagai satu blok utuh di dalam drive. Drive seperti hard disk atau flashdisk dibagi-bagi menjadi unit-unit kecil bernama cluster. Ukuran cluster bisa berbeda-beda tergantung sistem file, tapi biasanya berkisar antara 512 byte hingga 64 KB.
File yang kamu simpan akan dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil, lalu disimpan di berbagai cluster ini. Nah, di sinilah peran File Allocation Table jadi penting: dia mencatat di mana saja bagian-bagian file itu disimpan.
Jadi, meskipun file kamu tampak satu utuh saat dibuka, sebenarnya bisa saja bagian awalnya disimpan di ujung depan drive, tengahnya di belakang, dan akhirnya di tengah. Yang penting, FAT tahu urutannya.
Apa Itu File Allocation Table?
File Allocation Table adalah sistem indeks atau catatan yang digunakan sistem operasi untuk melacak lokasi semua file yang disimpan di drive. Setiap cluster di drive memiliki entri dalam FAT, yang menunjukkan apakah cluster itu kosong, digunakan oleh file tertentu, atau akhir dari file.
FAT bekerja seperti daftar isi di buku:
Halaman 1: bagian awal file A
Halaman 2: lanjutan file A
Halaman 3: kosong
Halaman 4: bagian awal file B
... dan seterusnya.
Saat kamu ingin membuka file A, komputer akan melihat ke FAT untuk tahu di mana saja bagian-bagian dari file A disimpan. Dia akan membacanya satu per satu, menyusunnya kembali, lalu menampilkannya padamu sebagai satu file utuh.
Versi-versi FAT
FAT punya beberapa versi, dan kamu mungkin pernah dengar namanya:
FAT12: Versi tertua, digunakan di floppy disk. Sudah jarang dipakai sekarang.
FAT16: Digunakan di hard disk awal dan kartu memori kecil.
FAT32: Versi yang paling umum sampai sekarang, terutama di flashdisk dan SD card.
exFAT: Versi modern dari FAT, mendukung file besar di atas 4 GB.
Meskipun namanya beda-beda, intinya tetap sama: mereka semua menyimpan informasi tentang alokasi cluster dan lokasi file di drive.
Bagaimana File Disimpan Secara Fisik?
Kita masuk ke bagian yang menarik: proses menyimpan file di dalam drive.
File Dibagi Menjadi Blok
Saat kamu menyimpan file, sistem operasi akan memecahnya jadi beberapa bagian kecil agar muat di cluster. Kalau file-mu ukurannya 10 MB dan cluster drive 4 KB, maka file itu akan dipecah menjadi sekitar 2.560 cluster.Cari Cluster Kosong
FAT akan mencari cluster kosong yang tersedia untuk menyimpan bagian-bagian file tersebut. Kadang, cluster-cluster itu berurutan, tapi sering juga tersebar. Inilah yang disebut fragmentasi.Catat di FAT
Setiap kali sebuah cluster digunakan, FAT akan mencatat bahwa cluster itu sedang digunakan dan menunjukkan cluster berikutnya tempat lanjutan file disimpan. Kalau sudah sampai akhir, FAT akan menandai bahwa itu bagian terakhir.Tampilkan ke Pengguna
Kamu sebagai pengguna nggak perlu tahu urutannya. Komputer akan menyusunnya kembali berdasarkan informasi di FAT saat kamu membuka file.
Apa yang Terjadi Kalau FAT Rusak?
Kalau File Allocation Table rusak---entah karena mati listrik, cabut flashdisk sembarangan, atau kesalahan sistem---komputer akan kehilangan catatan di mana bagian-bagian file disimpan. Akibatnya:
File jadi rusak (corrupt)
File hilang dari tampilan explorer
Drive jadi minta diformat
Padahal bisa jadi, data kamu sebenarnya masih utuh. Hanya saja, karena catatannya hilang atau rusak, komputer nggak tahu harus mulai dari mana membaca file tersebut.
Cara Menghindari Kerusakan File Allocation Table
Meskipun kamu nggak bisa lihat langsung isi FAT, kamu bisa menjaga agar dia tetap sehat:
Selalu eject flashdisk sebelum dicabut
Ini penting karena Windows bisa saja masih menulis data ke FAT saat kamu mencabut drive.Jangan matikan komputer saat proses simpan atau transfer
Karena FAT sedang digunakan untuk mencatat perubahan.Gunakan sistem file yang lebih tahan banting
NTFS dan exFAT punya mekanisme pemulihan yang lebih baik daripada FAT32.Lakukan scandisk atau check disk secara berkala
Windows punya fitur untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan di sistem file, termasuk FAT.
Apakah Semua Drive Pakai FAT?
Nggak juga. Meskipun FAT banyak digunakan di media portabel, sistem operasi modern seperti Windows, Linux, dan macOS menggunakan sistem file yang lebih canggih:
NTFS: Digunakan di Windows, punya fitur journaling, enkripsi, dan permission.
ext4: Sistem file populer di Linux.
APFS: Digunakan di macOS terbaru.
Tapi buat flashdisk, SD card, dan kamera digital, FAT32 dan exFAT masih jadi primadona karena kompatibilitasnya sangat luas.
File Allocation Table itu ibarat peta rahasia di balik setiap file yang kamu simpan. Tanpanya, drive hanya kumpulan bit kosong tanpa arah. Dengan FAT, komputer tahu ke mana harus mencari, bagian mana yang digunakan, dan bagaimana menyusun file kembali jadi utuh.
Sekarang kamu tahu kenapa file bisa rusak kalau dicabut sembarangan, kenapa drive bisa minta diformat padahal baru aja dipakai, dan betapa pentingnya sistem file ini dalam kehidupan digital kita sehari-hari.
Jadi, mulai sekarang, jangan sepelekan hal-hal seperti "eject drive dulu sebelum cabut". Itu bukan cuma saran, tapi langkah konkret untuk menjaga peta data kamu tetap utuh dan aman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI