Mohon tunggu...
Rebecca Simamora
Rebecca Simamora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karakteristik Berdasarkan Pasar Monopolistik dan Pasar Oligopoli

30 November 2022   22:23 Diperbarui: 30 November 2022   22:44 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rebecca Angelita Simamora// Fakultas Ekonomi dan Bisnis// Universitas Palangkaraya

Berbicara mengenai pasar, kita tentu telah mengetahui apa itu pasar. Biasanya, pada pasar kita tak jarang membeli kebutuhan yg kita perlukan contohnya, bahan makanan. Untuk detail definisi Pasar merupakan suatu loka dimana bertemunya para penjual & pembeli yg saling berinteraksi & terjadi tawar menawar sebagai akibatnya munculah suatu konvensi menggunakan harga barang tersebut. Pada analisa ekonomi pasar dibedakan sebagai 2 yaitu pasar persaingan paripurna & pasar persaingan nir paripurna (yg mencakup monopoli, oligopoli & monopolistik).

Pengertian Pasar Monopolistik

Teori pasar monopolistik dikembangkan lantaran ketidakpuasan terhadap analisis pasar persaingan paripurna juga pasar monopoli. Sebenarnya pasar persaingan monopolistik ini memiliki poly persamaan menggunakan pasar persaingan paripurna, namun pula memiliki relatif disparitas yg menciptakan perusahaan pada pasar memiliki unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yg mengakibatkan adanya pasar persaingan monopolistik.

Maka, pasar persaingan monopolistik bisa didefinisikan menjadi suatu pasar dimana masih ada poly pembuat yg membentuk barang yg tidak sama corak atau karakteristik (differential product). & sanggup diklaim menjadi pasar yg poly penjualnya, yg memberikan satu jenis barang menggunakan segi kualitas, bentuk, & berukuran yg tidak sama-beda.

A. Ciri - Ciri Pasar Monopolistik

1. Terdapat poly penjual
Dalam pasar persaingan monopolistik, masih ada relatif poly penjual. Akan namun, nir sebesar misalnya yg masih ada dalam pasar persaingan paripurna. apabila pada suatu pasar poly penjualnya otomatis masih ada pasar monopolistis. Dengan istilah lain, penjual pada pasar persaingan monopolistik memiliki berukuran yg nisbi sedikit dibanding menggunakan semua produksi pada pada pasar tersebut.

2. Barangnya bersifat tidak sama corak
Sifat ini adalah sifat yg sangat krusial buat bisa membedakan antara pasar persaingan monopolistik & mana pasar persaingan paripurna. Produksi pada pasar persaingan monopolistik ini tidak sama coraknya & secara fisik gampang dibedakan antara produksi suatu perusahaan menggunakan perusahaan lain. Akibat berdasarkan aneka macam macam disparitas ini, barang yg diproduksi sang perusahaan pasar monopolistik ini nir bersifat barang pengganti paripurna akan namun bersifat barang pengganti yg dekat.

3. Perusahaan memiliki sedikit kekuasaan mensugesti harga
Pasar ini hanya menerima sedikit kekuasaan pada mensugesti harga suatu barang produksi pada bandingkan menggunakan perusahaan oligopoli & monopoli. Pasar monopolistik menerima sedikit kekuasaan pada mensugesti harga ditimbulkan sang barang yg didapatkan bersifat tidak sama corak.

4. penghasil lain gampang memasuki pasar
penghasil perusahaan yg akan masuk & menjalankan bisnis nir poly menerima kendala misalnya pada pasar oligopoli & monopoli, namun nir semudah dalam pasar persaingan paripurna. Lantaran diperlukannya kapital yg nisbi akbar & barang yg didapatkan tidak sama coraknya menggunakan yg terdapat pada pasaran.

5. Persaingan kenaikan pangkat penjualan sangat aktif (bukan harga)
Untuk mensugesti cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan harga. Persaingan misalnya ini merupakan pada rangka memperbaiki mutu & desain barang, melakukan iklan yg terus menerus menaruh kondisi penjualan yg menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun