Mohon tunggu...
Rebecca Amellya Widyasepti
Rebecca Amellya Widyasepti Mohon Tunggu... Mahasiswi PGSD FIPP UNNES

Menyukai konten yang berkaitan dengan isu-isu yang ada di dalam pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Batik Tulis Teknik Ikat: Inovasi Seni dan Budaya dalam Bhakti Akademisi FIPP UNNES di SDN Tambakaji 01

3 Juni 2025   12:36 Diperbarui: 3 Juni 2025   12:36 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Batik Kelas VA SDN Tambakaji 01

Semarang, 15 Mei 2025 -- Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menyelenggarakan kegiatan Bhakti Akademisi sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, dengan mengusung tema pelestarian budaya lokal melalui inovasi dalam bidang seni. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN Tambakaji 01, dengan sasaran peserta didik kelas V yang mengikuti pelatihan pembuatan batik tulis dengan teknik ikat dan pewarnaan menggunakan botol plastik sebagai media aplikator.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan seni batik sejak usia dini dengan pendekatan yang kreatif, sederhana, dan menyenangkan. Melalui pelatihan ini, peserta didik diajak mengenal lebih dalam proses membatik sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang kaya nilai estetika dan edukatif. Teknik yang digunakan dalam pelatihan ini merupakan perpaduan antara batik tulis tradisional dengan teknik pewarnaan modern, yaitu celup ikat dan pengucuran pewarna melalui botol plastik berlubang, yang menghasilkan efek gradasi dan motif yang unik.

Proses Kegiatan Mencanting
Proses Kegiatan Mencanting

Proses pelatihan diawali dengan pengenalan alat dan bahan, seperti kain katun putih berukuran saput tangan, malam batik, pewarna Remazol, soda ash, dan alat-alat pendukung seperti canting, kompor kecil, wajan malam, pensil untuk sketsa, karet gelang, serta botol plastik yang dilubangi sebagai alat aplikator pewarna. Setiap siswa dibimbing untuk menggambar motif batik di atas kain menggunakan pensil, lalu menerapkan malam cair dengan canting untuk menutup motif yang ingin dipertahankan warnanya. Selanjutnya, siswa mengikat bagian kain dengan karet gelang dan mengaplikasikan pewarna menggunakan botol plastik sesuai dengan komposisi warna yang diinginkan. Pewarna yang digunakan telah dicampur dengan fiksator (soda ash) agar warna dapat meresap dan bertahan lama pada serat kain.

Proses Mengikat Kain
Proses Mengikat Kain

Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan penuh antusiasme. Para siswa sangat menikmati proses menciptakan karya mereka sendiri dan terlihat bersemangat saat melihat hasil motif batik yang muncul secara spontan dari teknik ikat dan pengucuran. Melalui pengalaman langsung ini, siswa tidak hanya belajar tentang teknik seni rupa, tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap budaya bangsa serta membangun kreativitas, kepercayaan diri, dan kemampuan bekerja dalam kelompok.

Proses Kegiatan Mewarnai
Proses Kegiatan Mewarnai

Kegiatan ini dipandu oleh dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd. bersama dosen pembimbing lapangan Elok Fariha Sari, S.Pd. Si., M.Pd., serta didampingi oleh mahasiswa FIPP UNNES yang turut serta dalam proses pendampingan siswa selama pelatihan berlangsung. Para pendidik ini tidak hanya memberikan instruksi teknis, tetapi juga membangun dialog yang interaktif agar siswa lebih terlibat secara aktif dan mampu mengembangkan gagasan mereka sendiri dalam membuat motif batik.

Kegiatan Menjemur Kain Batik
Kegiatan Menjemur Kain Batik

Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta didik dapat mengenal batik sebagai salah satu identitas budaya bangsa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan baik dalam ranah seni maupun wirausaha. Dengan teknik yang mudah diaplikasikan dan hasil karya yang menarik, pelatihan ini memberikan wawasan baru bahwa membatik tidak harus dilakukan secara rumit, namun tetap bisa menghasilkan produk kreatif yang memiliki nilai estetika dan kebanggaan tersendiri.

Kegiatan Bhakti Akademisi ini juga menjadi wujud nyata kolaborasi antara dunia akademik dengan pendidikan dasar dalam rangka membina generasi muda yang kreatif, peduli budaya, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan bekal keterampilan yang bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun