Semarang, 15 Mei 2025 -- Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menyelenggarakan kegiatan Bhakti Akademisi sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, dengan mengusung tema pelestarian budaya lokal melalui inovasi dalam bidang seni. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN Tambakaji 01, dengan sasaran peserta didik kelas V yang mengikuti pelatihan pembuatan batik tulis dengan teknik ikat dan pewarnaan menggunakan botol plastik sebagai media aplikator.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan seni batik sejak usia dini dengan pendekatan yang kreatif, sederhana, dan menyenangkan. Melalui pelatihan ini, peserta didik diajak mengenal lebih dalam proses membatik sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang kaya nilai estetika dan edukatif. Teknik yang digunakan dalam pelatihan ini merupakan perpaduan antara batik tulis tradisional dengan teknik pewarnaan modern, yaitu celup ikat dan pengucuran pewarna melalui botol plastik berlubang, yang menghasilkan efek gradasi dan motif yang unik.
Proses pelatihan diawali dengan pengenalan alat dan bahan, seperti kain katun putih berukuran saput tangan, malam batik, pewarna Remazol, soda ash, dan alat-alat pendukung seperti canting, kompor kecil, wajan malam, pensil untuk sketsa, karet gelang, serta botol plastik yang dilubangi sebagai alat aplikator pewarna. Setiap siswa dibimbing untuk menggambar motif batik di atas kain menggunakan pensil, lalu menerapkan malam cair dengan canting untuk menutup motif yang ingin dipertahankan warnanya. Selanjutnya, siswa mengikat bagian kain dengan karet gelang dan mengaplikasikan pewarna menggunakan botol plastik sesuai dengan komposisi warna yang diinginkan. Pewarna yang digunakan telah dicampur dengan fiksator (soda ash) agar warna dapat meresap dan bertahan lama pada serat kain.
Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan penuh antusiasme. Para siswa sangat menikmati proses menciptakan karya mereka sendiri dan terlihat bersemangat saat melihat hasil motif batik yang muncul secara spontan dari teknik ikat dan pengucuran. Melalui pengalaman langsung ini, siswa tidak hanya belajar tentang teknik seni rupa, tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap budaya bangsa serta membangun kreativitas, kepercayaan diri, dan kemampuan bekerja dalam kelompok.
Kegiatan ini dipandu oleh dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd. bersama dosen pembimbing lapangan Elok Fariha Sari, S.Pd. Si., M.Pd., serta didampingi oleh mahasiswa FIPP UNNES yang turut serta dalam proses pendampingan siswa selama pelatihan berlangsung. Para pendidik ini tidak hanya memberikan instruksi teknis, tetapi juga membangun dialog yang interaktif agar siswa lebih terlibat secara aktif dan mampu mengembangkan gagasan mereka sendiri dalam membuat motif batik.
Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta didik dapat mengenal batik sebagai salah satu identitas budaya bangsa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan baik dalam ranah seni maupun wirausaha. Dengan teknik yang mudah diaplikasikan dan hasil karya yang menarik, pelatihan ini memberikan wawasan baru bahwa membatik tidak harus dilakukan secara rumit, namun tetap bisa menghasilkan produk kreatif yang memiliki nilai estetika dan kebanggaan tersendiri.
Kegiatan Bhakti Akademisi ini juga menjadi wujud nyata kolaborasi antara dunia akademik dengan pendidikan dasar dalam rangka membina generasi muda yang kreatif, peduli budaya, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan bekal keterampilan yang bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI