Hubungan Ekonomi Indonesia dan Korea sudah lama menjalin kerja sama di banyak bidang, khususnya bidang energi berupa pengembangan gas, batu bara, minyak bumi, tenaga listrik serta pengembangan energi baru. kesepakatan itu di lakukan saat kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Korea Selatan.
Contohnya kerja sama yang terjalin dalam bidang migas, antara lain Pengembangan Blok Madura dan Pokeng yang bekerja sama PT Pertamina dan Kodeco serta PT Pertamina dan SK Energy yang berkolaborasi di hilir migas. Kerja sama itu juga dapat mencakup beberapa kerja sama untuk masa depan seperti transportasi dan distribusi gas, pengembangan dimetil (DME) sebagai minyak baru, batu bara, dan jaringan suplai gas di Indonesia.Â
Pada kesempatan itu, Delegasi Korea juga menyampaikan harapan agar dapat melanjutkan kerja sama dalam pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia. Pertemuan ini merupakan ketiga kalinya oleh Indonesia-Korea Energy Forum (IKEF). Kedatangan Presiden Yudhoyono disambut oleh Presiden Lee Myung-bak dalam upacara negara.Â
Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan memeriksa pasukan dan foto bersama, Presiden Yodhoyono dan Presiden Lee Myung-bak melakukan pertemuan bilateral, Kerja sama bilateral Indonesia-Korea dimulai pada tahun 1979.Â
Pertemuan tersebut membicarakan kebijakan-kebijakan di bidang energi di antara keduaa negara, perdagangan LNG, minyak mentah, batu bara, gas bumi, dan tenaga listrik. Pada periode 1979-2006 Indonesia-Korea telah melaksanakan pertemuan bilateral sebanyak 21 kali yang terbentuk dalam Joint on Energy.
Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Pengatahuan dan Ekonomi Korea Selatan, Suwkwoo Hong Di Istana Cheongwadae. Penandatanganan itu disaksikan secara langsung oleh Presiden Indoneisa Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak. Â
Sementara itu, Presiden Lee Myung-bak mengucapkan terima kasih atas kunjungan Presiden Yudhoyono. Beliau mengatakan akan kesiapan Korea dalam penyuplai Indonesia khususnya dalam bidang energi. Semoga Indonesia dan Korea dapat saling berkerja sama untuk seterusnya. Â
Sumber: Harian Ekonomi Neraca dan Republika.co.id