Mohon tunggu...
Rey_kaffa
Rey_kaffa Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Artikel Ekonomi, Bisnis, Berita, zodiak & Event #kompasiana

Mau brand usahamu di jadikan artikel yang baik untuk Branding, Promotion dan juga #SEO - Hub 0882-1208-6742 // harga murah //

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Mereka Menyebutnya Mbah Google, "Mesin Pencarian yang Berasal dari Otak Manusia"

19 September 2020   10:34 Diperbarui: 19 September 2020   10:38 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

19 September 2020

Selamat pagi rakyat Indonesia, 

Tak di pungkiri,  memasuki tahun 2000-an teknologi sudah memasuki masanya, dan sekarang sudah 20 tahun berlalu.  Teknologi tetap menjadi prioritas hebat untuk terus dimajukan.  Terutama ponsel atau gadget yang sebenarnya merupakan telpon genggam pada masanya.  

Ponsel yang sekarang lebih dikenal sebagai smartphone  ( telpon pintar ),  mampu menjadi daya tarik para penggunanya. Tak terkecuali Indonesia.  

Indonesia yang masuk dalam top 5 negara dengan penduduk terbanyak,  merupakan mangsa pasar utama untuk penjualan smartphone.  Bahkan,  kemudahan dan fitur canggih pun sudah tertanam di smartphone.  Dari mulai games,  media sosial,  mesin pencarian.  Namun,  ada yang selalu hadir di setiap smartphone. Yakni,  google.  

Google adalah mesin pencarian yang sejak kemunculannya sudah menjadi trending dan pembicaraan orang banyak.  Bayangkan,  apa yang kalian ingin tahu,  google dapat memberikan informasi itu.  Kalian hanya perlu mengetik klu apa yang kalian cari.  Sebagai contoh,  kalian ingin mencari cara memasak rendang dengan baik.  Kalian hanya perlu mengetik " Cara memasak rendang ", Google akan otomatis menemukan bebarapa artikel atau muatan yang berkaitan dengan " Cara memasak rendang ".  Hebat bukan.  

Di Indonesia sendiri,  Google banyak di sebut sebagai Mbah Google. " Mbah " Dalam kehidupan sehari-hari orang Indonesia banyak diartikan sebagai sebutan bagi orang yang lebih tua atau yang memiliki kemampuan atau pengetahuan yang luas.  Tidak hayalan,  sebutan Mbah dukun,  Mbah sesepuh dan sebutan Mbah lainnya.  

Dimasa yang semakin canggih,  tidak dipungkiri bahwa hampir lebih dari 50% masyarakat Indonesia,  memiliki smartphone di genggamannya.  Bahkan,  anak kecil atau balita saja sudah disuguhkan smartphone oleh orang tuanya.  Pelajar SD sampai Perguruan tinggi pun sudah memiliki alat canggih di genggamannya,  seperti smartphone ini. 

Namun,  apa ini efektif?

Jelas,  smartphone juga sangat efektif dan menjadi pertanda seseorang itu kaya atau hanya berasal dari keluarga yang biasa biasa saja.  Hal ini dikarenakan smartphone dengan berbagai tipe,  memiliki harganya masing masing.  

Namun,  apa dampak dari smartphone dengan adanya google yang disebut sebagai Mbah Google di Indonesia.  

Ini juga berdampak negatif menurut saya pribadi.  Dimana para pelajar sudah tidak perlu belajar menggunakan buku dan memperhatikan.  Karena,  setiap soal yang diberikan oleh guru,  mereka bisa mencarinya di mesin pencarian mba Google ini.  

Ini akan menurunkan daya pikir para pelajar,  bahkan,  soal matematika yang rumit saja,  sudah tersedia jawabannya di Mbah Google ini.  

Jelas,  ini akan menurunkan daya pikir generasi emas bangsa ini Dan menjadikan generasi ini terlalu bergantung kepada jawaban yang ada dalam mesin pencarian.  

Yang menjadi kekhawatiran adalah kesalahan dalam berpikir dalam menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan.  Mengapa demikian?? 

Jelas ini akan terjadi,  Mbah Google bukanlah teknologi yang berasal dari ke maha tahuan teknologi itu sendiri.  Apa yang Mbah Google temukan sebagai mesin pencari itu berdasarkan SEO " search engine Optimizer " Atau kata kunci dari sebuah judul tulisan,  artikel,  berita dan apa yang telah diupload oleh manusia yang menggunakan teknologi,  media sosial dan aplikasi yang terhubung dengan teknologi yang canggih Sekalas Google.  

SEO ini memang sangat efektif untuk membuat pencari informasi bisa menemukan apa yang mereka cari dan kemungkinan untuk bisa di ketahui oleh orang banyak.  Namun,  jika isi dalam pencarian itu menyesatkan atau bahkan,  membuat paradigma baru dan pandangan yang salah.  Akan membuat pandangan baru yang juga salah nantinya.  

Intinya,  apa yang terdapat di dalam Google merupakan hasil dari pemikiran manusia atau berasal dari otak manusia itu sendiri.  Sehingga,  para pencari informasi atau yang menggunakan aplikasi pencari seperti Google ini, harus tetap menyaring informasi terhadap isi yang sedang ia telusuri.  

Jangan sampai,  pandangan dalam isi yang kalian cari menyesatkan dan tidak relevan dengan apa yang kalian cari.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun