Pertama, reksadana mendorong laba bersih perbankan melalui Bank Kustodian. Perlu diketahui, bahwa Bank Kustodian adalah bank umum yang mengelola aset dan mengurus administrasi reksadana (bareksa.co.id, 2019). Sebagai balas jasanya, Bank Kustodian menerima pendapatan berupa biaya administrasi. Biaya administrasi inilah yang kita bayarkan sebagai investor reksadana.
Semakin banyak investor, semakin tinggi pendapatan Bank Kustodian. Semakin tinggi pendapatannya, laba sektor perbankan semakin besar. Membesarnya laba sektor perbankan adalah basis bagi sistem keuangan yang lebih stabil.
Kedua, reksadana memperkuat permodalan sektor perbankan dengan kepemilikan saham perbankan dalam portofolio reksadana. Hampir semua reksadana saham di Indonesia memiliki saham sektor perbankan dalam portofolionya. Bahkan, setiap reksadana saham yang penulis miliki pasti punya saham perbankan.
Hal ini membuktikan bahwa kita sebagai investor ikut menyertakan modal dalam sektor perbankan. Semakin tinggi permodalan, semakin kuat kemampuan perbankan untuk menjaga rentabilitas dan solvabilitas. Kedua fundamen inilah yang menjadi kunci stabilitas pertumbuhan sektor perbankan. Akhirnya, pertumbuhan sektor perbankan yang stabil menghasilkan stabilitas sistem keuangan yang riil.
Jelas, bukan? Prudent Investing yang penulis lakukan tidak hanya menguntungkan secara pribadi. Ia juga memperkuat stabilitas sistem keuangan dengan menjadi bagian perluasan basis investor domestik, meningkatkan laba bersih perbankan, serta mendorong permodalan sektor perbankan.
Ini caraku menjaga stabilitas sistem keuangan. Bagaimana caramu?
SUMBER:
azquotes.com. Diakses pada 10 Juli 2019.
investopedia.com Diakses pada 10 Juli 2019.
quoteparrot.com Diakses pada 10 Juli 2019.
republika.co.id Diakses pada 10 Juli 2019.
bareksa.com Diakses pada 10 Juli 2019