Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Mengatasi Distraksi

27 Februari 2024   10:03 Diperbarui: 27 Februari 2024   10:23 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: studilmu.com

Menurut KBBI, distraksi mempunya dua pengertian.  Pertama adalah hal yang mengalihkan perhatian, yang kedua maknanya adalah tindakan untuk mengalihkan perhatian. Intinya pengalihan fokus dari hal utama yang sebenarnya dihadapi.

Maknanya bisa positif, bisa pula negatif. Tergantung dari sudut pandang dan momennya.

Misal, distraksi positif diperlukan oleh dokter gigi, untuk mengalihkan rasa sakit dan utamanya ketakutan pasiennya terhadap pernak pernik dentist.  Saya suka kagum dengan inovasi pada dokter gigi yang bisa mengalihkan perhatian pasiennya sehingga proses perawatan gigi bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Tak cuma dokter gigi, tentu saja. Dokter umum pun harus pandai mengalihkan perhatian pasiennya terhadap rasa takut atau trauma terhadap suasana medis.  Ada beberapa orang yang mempunyai phobia atau ketakutan yang tak terdefinisi terhadap dokter dan unit kesehatan.  Biasanya yang paling umum, takut terhadap jarum suntik.  Salut terhadap para ahli medis yang bisa menenangkan pasiennya dan memberi pengertian bahwa perawatan medis adalah hal yang biasa dan tak perlu dihadapi dengan ketakutan yang berlebihan.

Sedang distraksi negatif.  Adalah pengalihan perhatian dari fokus utama.  Banyak contoh distraksi negatif ini.  Semisal lagi dikejar deadline alias tenggat waktu laporan yang harus segera disampaikan. Malah terdistraksi dengan hal-hal yang menarik di internet,  seperti tawaran barang yang menarik di toko online.  Atau update sosial media yang lagi hits. Atau justru hal-hal sederhana seperti gigitan nyamuk yang mengganggu konsentrasi.

Mengatasi distraksi, sebenarnya tipsnya sederhana: fokus.

Fokus terhadap hal-hal yang dianggap mengganggu fokus utama yang sedang dikerjakan dan perlu segera diselesaikan.  Caranya tentu saja dengan latihan. Tak ada cara lain selain berlatih.  Memang tak mudah.  Tapi itulah cara satu-satunya agar pikiran tetap bisa tenang dan fokus pada tujuan utama.

Semisal saya sekarang, sedang dalam proses mengasah fokus untuk mengejar tenggat waktu pekerjaan yang sedang ditunggu untuk disubmit hari ini.  Tapi apa daya, distraksi godaan untuk menulis di Kompasiana harus segera dipenuhi secepatnya.  Agar kembali fokus mengerjakan tugas.

Namanya juga sedang belajar.  Harap maklum.  :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun