Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Reinkarnasi Mainan Tepok Gambar

25 Februari 2024   14:54 Diperbarui: 25 Februari 2024   15:31 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tangkapan layar di youtube.com

Beberapa waktu terakhir ini, si bungsu semakin rajin mengasah skili-nya.  Menangkupkan kedua telapak tangannya, dengan gestur seperti lagi menghangatkan tangan ke perapian di pegunungan. Tapi setelah dikira-kira sudah dalam posisi sempurna.  Kedua telapak tangannya dihantamkan keras-keras ke lantai. Angin dadakan yang dihasilkan dari hempasan telapak tangan itu, menghantam tumpukan gambar berukuran agak lebih kecil dari kartu nama.

Tepok gambar nama permainan itu katanya.

Jika ada kartu bergambar yang kena hantaman angin itu terpisah dari tumpukannya, maka itu menjadi hak sang penepok. Mungkin lebih tepat penghantam lantai atau penghasil angin. Mirip-mirip tipis dengan kekuatan Aang the Last Airbender.  Serial kartun yang baru saja muncul versi live action-nya.

Kartu bergambar itu padahal sudah dimainkan sejaksaya masih kecil dulu.  Bedanya dulu cara mainnya lebih simpel.  Dua kartu bergambar pilihan dari sepasang pemain, dilambungkan ke udara.  Saat dua kartu itu menyentuh bumi.  Kartu yang dalam keadaan terbuka itulah pemenangnya.

Itulah beda utamanya. Dulu kartu yang terbuka yang menang.  Sekarang kartu bergambar yang dalam keadaan tertutup yang akan diambil pemenang.

Permainan ketangkasan itu tentu saja memerlukan sejumlah kartu sebagai modal untuk ditumpuk.  Untuk nantinya diambil pemenang sesuai jumlah kartu yang dimenangkan. Begitu saja terus sampai tumpuannya terbalik semua.

Dipikir-pikir bagus juga. Ada alternatif permainan selain memainkan gadget saja seharian. Walau kadang agak berisik dengan suara hantaman telapak tangan anak-anak secara bergantian, tak bisa menemukan lantai, entah di rumah entah di musholla, sepertinya selalu berhasil menarik perhatian mereka untuk adu skill.

Jadi, biarkan saja.  Lama-lama kuping juga bakal terbiasa.  Malah akhirnya bikin saya penasaran, gimana caranya agar bisa menjatuhkan tumpukan kartu bergambar dengan efektif.  Nanti belajar sama ahlinya ah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun