Mohon tunggu...
Rudi I
Rudi I Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar sastra Inggris 🇬🇧
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selamat datang di blog yang membahas tentang kebarat-baratan

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Pemikiran Manusia

16 Juni 2021   11:45 Diperbarui: 16 Juni 2021   12:06 2729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.danamon.co.id

Era digital merupakan zaman dimana peradaban manusia bergerak terus dalam masyarakat global dan menjadi bagian dari proses manusia global tersebut. Kehadirannya membawa perubahan yang cukup besar bagi kehidupan, baik itu bersifat positif maupun negatif. Era digital juga bisa disebut dengan globalisasi. 

Menurut Wikipedia, globalisasi artinya proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. 

Sebagai contoh dimulainya era digital dengan munculnya alat transportasi dan komunikasi. Perubahan itu dilatar belakangi oleh pikiran manusia yang tidak terbatas. Manusia selalu ingin menciptakan inovasi-inovasi baru yang nantinya akan mempermudah kehidupan manusia dimasa mendatang.

Perkembangan dan perubahan teknologi di era digital berpengaruh pada pola pemikiran manusia. Pola pikir manusia itu ditentukan oleh apa yang terjadi di sekitarnya. 

Dengan adanya teknologi yang canggih dapat mempermudahkan dalam mengakses informasi. Akses terhadap informasi dapat dilakukan kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun. Hal ini akan membantu kita informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Selain itu, kita juga dapat melakukan berbagai kegiatan dalam satu waktu (multitasking). Misalnya bermain smartphone sambil mendengarkan musik.

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, pengguna media dan informasi, khususnya kaum muda akan menghadapi banyak tantangan. 

Komputer dan smartphone dengan kemampuannya yang luar biasa telah memberikan suatu fenomena baru yang bernama googlization, yaitu suatu keadaan dimana mengakses informasi secara online dan menemukan jawaban pada situs web telah menjadi sangat mudah sehingga seseorang tidak lagi menghafalnya dan telah terbentuk secara global. 

Kecenderungan inilah mengakibatkan kita menjadi kecanduan menggunakan mesin pencari, menjadi kesulitan untuk mencerna informasi, sampai pada akhirnya tidak lagi mampu membaca dan memahami artikel yang panjang dengan mendalam. 

Sebuah studi terkini yang dilakukan oleh Mind Edge menunjukkan bahwa banyak anak muda sekarang mengalami banyak permasalaham umum yang dikarenakan adanya era dan media digital.

Bukan hanya itu, ternyata masyarakat di sekitar saya berpendapat bahwa di era digital ini banyak orang yang lupa akan tugasnya. Baik muda maupun tua semuanya pasti mengalaminya. Misalnya, di saat kumpul bersama teman-teman kita, mereka lebih cenderung memainkan ponsel mereka daripada mengobrol satu sama lain. Jika hal ini terus dilakukan, maka akan menyebabkan kurangnya komunikasi sehingga terjadi perpecahan.

Perkembangan era digital memang sangat memudahkan urusan kita. Dari komunikasi hingga kegiatan komputasi, semua memungkinkan kita untuk bekerja secara efektif. Namun, apakah itu benar-benar tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebiasaan berpikir kita?

Melalui buku The Shallows karya Nicholass Carr, buku tersebut mengupas seberapa besar pengaruh internet pada diri kita, pada otak kita, dan pada kebiasaan-kebiasaan berpikir kita. 

Menurut penulis, yang juga seorang finalis Pulitzer Award 2011, dari banyak penelitian pakar terhadap aktivitas otak dan juga berbagai eksperimen para praktisi internet dan teknologi, internet secara tak kita sadari memiliki potensi mengubah cara berpikir kita, terutama berpikir secara mendalam. 

Orang yang dalam sehari menghabiskan waktu lebih banyak di depan internet, menurut penelitian yang disebutkan di dalam buku tersebut, memiliki perubahan cara berpikir secara mendalam yang cukup drastis. 

Yang tadinya kebiasaan membaca buku dalam waktu lama dan konsentrasi tinggi mampu menumbuhkan cara berpikir secara mendalam, kini perlahan dan berkelanjutan tergantikan dengan kebiasaan membaca artikel di internet secara sepintas-sepintas. 

Banyaknya link terkait yang diselipkan di setiap artikel, yang mengarahkan pembaca kepada berbagai informasi lainnya, juga membuat aktivitas otak terbiasa dengan cara berpikir secara cepat dan instan. 

Di atas merupakan beberapa fakta dan argumen yang saya temukan yang berhubungan dengan cara pola pikir kita di era digital ini. Sebagai orang yang berbudaya, saya ingin mengajak kalian menghadapinya cara bersikap deskriptif. 

Bersikap deskriptif adalah berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Bersikap deskriptif juga dapat diartikan memilah baik dan buruknya suatu aktivitas manusia.

Referensi:
wikipedia.com/globalisasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun