Mohon tunggu...
Rudi I
Rudi I Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar sastra Inggris 🇬🇧
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selamat datang di blog yang membahas tentang kebarat-baratan

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Singkat Film "The Half of It", Cinta Segitiga yang Rumit!

30 April 2021   10:50 Diperbarui: 30 April 2021   10:54 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

The Half of It menceritakan seorang gadis SMA yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya dan dirinya. Dia mengambil semua pekerjaan yang bisa dikerjaankan, seperti mengerjakan tugas essay dan paper teman-temannya, menjadi asisten gurunya, hingga menjaga rel kereta api. Gadis ini bernama Ellie Chu. Dia keturunan Cina. Dia hanya hidup bersama ayahnya yang sakit. Oleh karena itu, dia digambarkan sebagai sosok yang pekerja keras, tekun, dan cerdas. Dia bisa bermain piano dan gitar. Sesekali dia bermain piano untuk mengiringi lagu rohani di gereja.

Ellie Chu pergi ke sekolah menggunakan sepeda dan sering diejek teman-temannya "Chucky Chucky Chu Chu" karena bersepeda sangat lamban, sedangkan teman-temannya pergi menggunakan mobil. Suatu hari Ellie bertemu dengan Paul, teman SMA dan sekaligus tetangganya. Ellie mengira kalau Paul butuh jasanya untuk mengerjakan tugasnya, ternyata tidak. Paul meminta bantuan Ellie untuk menuliskan surat cinta Aster. Aster adalah gadis tercantik di SMA dan merupakan teman sekelas Ellie. Awalnya Ellie menolak karena menulis surat cinta bukan keahliannya, terlebih untuk wanita dan belum pernah pacaran. Karena ada desakan ekonomi, akhirnya dia menerima tawaran tersebut.

Paul digambarkan sebagai sosok yang pemalu dan gagap, padahal badannya tinggi dan besar, dan merupakan pemain rugby. Kerja sama antara Ellie dan Paul berjalan lancar. Paul dan Aster akhirnya kencan untuk pertama kalinya, Paul orangnya gugup dan tak banyak bicara. Sedangkan Aster tipe cewe yang santai. Aster sebenarnya sudah memiliki pacar, tetapi dia tidak betah karena pacarnya yang bernama Grig karena sok ngartis, suka selfi dan foto-foto, intinya narsis banget. Untuk menghidupkan suasana kencan berikutnya, Ellie melatih Paul dengan bermain ping pong. Selama bermain ping-pong Paul mulai terbiasa untuk mengobrol satu sama lain. 

Ellie memegang kendali SMS antara Aster dan Paul. Jadi, dia yang sering membalas semua pesan dari Aster secara intens. Lama-kelamaan Ellie mulai suka sama Aster. Aster belum sadar kalau yang dia ajak chattingan itu adalah Ellie. Pada kencan kedua Paul dan Aster, Paul masih terlihat gugup dan grusa grusu. Untuk mencairkan suasananya, Ellie yang mengamati dari kejauhan mengirim pesan singkat Aster yang isinya kurang lebih kalau Paul itu gugup saat dekatnya. Ellie dan Aster saling berbalas pesan dan Paul yang ada di depan Aster menjadi bingung. Aster masih mengira kalau Paul yang di depannya yang mengirim pesan. Paul tidak tahan dan berdiri dan langsung menembak Aster, serta menciumnya. Ellie yang suka Aster langsung pulang karena tidak tahan, lebih tepatnya cemburu.

Hubungan Ellie dan Aster mulai dekat saat Aster mengunjungi rumah Paul dan di situ ada Ellie juga. Aster datang ke rumah Paul untuk menunjukkan lukisannya, dia juga menunjukkannya ke Ellie dan Ellie sangat menyukainya. Dari sanalah mereka menjadi dekat hingga Aster mengajak Ellie ketempat rahasianya, yaitu semacam tempat untuk berendam. Di sana mereka saling mengobrol, walaupun Ellie rada gugup, tetapi Aster selalu mencairkan suasana dengan memutarkan radio agar Ellie santai. Mereka menghabiskan waktu hingga malam hari. Selama mereka pergi jalan-jalan, Paul datang ke rumah Ellie. Karena rumah mereka berdekatan, Paul sering membawakan makanan untuk ayahnya Ellie. Mereka berdua sangat dekat, walaupun Paul kadang-kadang tidak mengerti bahasa Mandarin. 

Suatu hari di tempat pingpong, Paul mencoba mencium Ellie, dan Eliie tentunya menolak karena dia tidak memiliki perasaan sama sekali kepada Paul. Ellie menganggap Paul itu sahabatnya, tetapi Paul malah mulai suka sama Ellie karena Ellie merupakan sosok cewe yang tangguh. Dan di saat itulah Aster melihat mereka. Meskipun belum ciuman, tetapi Aster sangat kecewa. Karena Aster juga mulai tertarik sama Ellie. Hal inilah yang menyebabkan hubungan mereka renggang. Paul dan Aster putus. Ellie dan Paul jauh-jauhan. Ellie dan Aster juga saling buang pandangan.

Beberapa hari selanjutnya di gereja, Grig ingin melamar Aster. Di sana pulalah, Ellie memainkan piano sebagai musik pengiring gereja dan Paul datang sebagai jemaat. Tepat sebelum Aster menerima lamaran Grig, Ellie berteriak tidak dan begitu pula Paul. Akhirnya Aster muak dan keluar gereja sambil menampar Paul dan menatap Eliie dengan tatapan kecewa. Beberapa hari kemudian Ellie menemui Aster untuk mengukapkan cintanya, Ellie mencium Aster dan mengatakan, "temui aku beberapa tahun kedepan". Aster tersenyum karena akhirnya Ellie mengungkapkan cintanya. 

Di akhir cerita, Ellie pergi untuk kuliah dan hubungannya sama Paul juga ikutan membaik. Mereka menjadi teman. Pada saat Paul mengantarkan Ellie di stasiun, Ellie merasa kalau Paul itu suka padanya. Paul berlari mengejar kereta yang melaju dan film tamat. Tema film ini adalah cinta segitiga. Pada awalnya Paul dan Ellie sama-sama menyukai Aster, tetapi di akhir cerita Paul dan Aster mulai sama-sama menyukai Ellie. Yaps! Ellie adalah penyuka sesama jenis, tetapi dalam film dia tidak dijelaskan sebagai seorang lesbian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun