Mohon tunggu...
Rizky C. Saragih
Rizky C. Saragih Mohon Tunggu... Administrasi - Public Relations

Lihat, Pikir, Tulis. Communications Enthusiast | @rizkycsaragih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Humas dalam Era Disrupsi

6 Maret 2018   14:34 Diperbarui: 7 Maret 2018   19:34 3273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PR dalam era disrupsi harus beradaptasi. dok. LinkedIn

Membawa ide kampanye kepada masyarakat, mempererat engagement dengan target audiens.

Digital

Meningkatkan kesadaran dan mengarahkan traffic ke website, serta mendukung aktivitas PR melalui konten digital

Mendukung pernyataan content is kingperan PR adalah sebagai seorang producer sekaligus publisherPR sebagai producer yakni membuat cerita, artikel, konten dan pastinya konten-konten yang taktis, apa itu? Engaging contents. Kontent yang dapat menyentuh hati masyarakat, menjadi top of mind masyarakat, dengan demikian akan lahirlah engagement antara konten tersebut yang mewakili perusahaan kita. Tidak puas sampai membuat konten-konten ataupun artikel, seorang PR harus menjadi publisher sekaligus.

Dewasa ini rasanya tidak akan efektif kalau semisal press release kita hanya sampai penyebaran melalui surel saja. Bagikan melalui media sosial! Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube. Lagi-lagi soal disrupsi, masyarakat ini rasanya sudah menjadi digital driven, pupus sudah menurut saya apabila seorang PR tidak memanfaatkan lini digital dalam program/aktivitas kehumasannya, atau lebih mengerikan lagi sampai tidak mengerti socmed. Bye! Saat ini, you are The Media!

Corporate Affairs Director GO-JEK Nila Marita Indreswari. dok. Perhumas
Corporate Affairs Director GO-JEK Nila Marita Indreswari. dok. Perhumas


Sosok lain yang saya tunggu adalah beliau, Nila Marita Indreswari (Corporate Affairs Director GO-JEK). Dengan tema “Strategi Komunikasi Perusahaan Menghadapi Pasar Millenial di Era Disrupsi”, rasanya tidak sulit bagi Go-Jek mengahadapi era digital dikarenakan perusahaan ini lahir memang pada zaman yang sudah serba digital, tantangan selanjutnya adalah menghadapi para milenial. Apa yang milenial inginkan? Apa yang mereka butuhkan? Apa value mereka?

Rata-rata para milenial akan kembali memutar arah ke rumah ketika smartphone mereka tertinggal di rumah dibanding dompet mereka. Milenial mana yang rasanya kita lihat tidak lepas jemari mereka dari gawai? Hampir semua milenial mengenggam gawai mereka di setiap aktivitas mereka. Disini terlihat bahwa GO-JEK mencoba untuk mengerti para milenial memanfaatkan aspek connections, experiences, engagement dan innovation. Bagiamana GO-JEK memposisikan diri kepada kaum milenial?

1. Social Purpose at the HEART of the business

GO-JEK di Indonesia. dok. Nila
GO-JEK di Indonesia. dok. Nila

2. Building an on-demand ecosystem

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun