Kenapa Dahlan seolah cuci tangan?
Untuk menjawab hal ini sangat mudah. Menaikkan harga komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak bukanlah merupakan kebijakan yang popular menjelang pemilu 2014. Kebijakan ini tentu akan mereduksi popularitas yang bersangkutan dimata masyarakat.
Kita semua tahu, bahwa Dahlan Iskan (DI) saat ini sedang sibuk membangun citra dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat. Tentu jika ia pasang badan terkait isu ini, ia hawatir akan tergerus isu negative.
Namun sebagai seorang menteri yang memang diberikan tanggung jawab untuk mengelola BUMN, tentu apa yang dilakukan oleh DI ini jauh dari elok. Tak semestinya ia “ngumpet” dan menyerahkan tanggung jawab yang seharusnya ia tanggung kepada pihak lain.
Jika sudah seperti ini, apa cocok DI menjadi pemimpin nasional? Hanya mau enaknya saja tanpa mau terbebani resiko sebagai pejabat publik?
Sebaiknya DI cepat keluar menjelaskan soal ini. jadilah contoh yang baik sebagai negarawan. Jangan hanya mau enaknya saja, tapi juga harus tetap menjalankan tugas, meskipun menghadapi situasi pahit dan pelik.
Baru menghadapi konsisi seperti ini saja DI sudah ciut. Bagaimana nanti dalam memimpin Negara? Tanya, pantaskah ia jadi pemimpin negara?